Akibat Salah Obat, Dua Pasien RS Siloam Meninggal
Lensaremaja.com – Senin lalu di Kantor Kementerian Kesehatan RI, Nila Moeloek yang merupakan Menteri Kesehatan RI menyampaikan temuan yang menyebabkan dua pasien RS Siloam Karawaci yang meninggal, menurut Tim Penangangan Kejadian Sentinel Serius (KKS) disebabkan oleh zat yang disuntikan pada saat anestesi “pembiusan” kepada pasien.
Nila juga menerangkan bahwa semua prosedur kerja yang ada di RS Siloam Karawaci sudah sesuai dengan SOP, seperti pengelolaan obat mulai dari pemesanan, penerimaan, penyimpanan dan juga penyimpanan kit spinal di kamar operasi. Hal ini Nila terangkan langsung di hadapan awak media.
Walaupun semua prosedur sudah sesuai dengan SOP, akan tetapi hal tersebut tidak membuat Menkes RI berdiam diri, Nila memberikan teguran kepada Direksi RS Siloam Karawaci karena tidak langsung memberikan laporan tersebut baik kepada Dinas Kesehatan maupun Menkes RI.
Tim KKS yang melakukan kunjungan dan wawancara ke Pabrik Kalbe Farma dan Distributor Kalbe mendapati kekeliruan mengenai isi ampul pada Buvanest Spinal 0,5 persen heavy 4 ml. Kekeliruan tersebut ditermukan berdasarkan uji laboratorium di Kalbe Farma.
Badan Pengawas Obat Dan Makanan (BPOM) juga meminta Kalbe Farma menghilangkan potensi risiko di production line 6 milik PT Kalbe Farma. Dan BPOM juga sudah melakukan inspeksi sitemik terhadap Kalbe Farma.
Roy Sparringa selaku kepala BPOM memerintahkan Kalbe Farma untuk menghentikan distribusi production line 6 serta menarik produk yang sudah beredar di pasaran.
