UEFA & FIFPro Mendesak Eropa Untuk Melarang Kepemilikan Pemain Terhadap Pihak Ketiga
Lensaremaja.com – UEFA dan serikat pemain dunia, FIFPro, telah meminta Komisi Eropa untuk melarang kepemilikan pemain dari pihak ketiga. Mereka berpendapat bahwa bisnis atau dana yang memiliki hak ekonomi pemain bisa berbahaya dan merusak integritas sepak bola.
Larangan global terhadap kepemilikan pihak ketiga oleh tubuh olahraga yang mengatur dunia, FIFA, mulai berlaku pada tanggal 1 Mei mendatang. Namun, beberapa klub Spanyol dan Portugal ingin melanjutkan praktek dan telah mengajukan keluhan. Hal ini dipahami pada hari rabu adanya langkah oleh UEFA dan FIFPro yang dirancang untuk melawan bahwa keluhan sebelumnya kepada Komisi Eropa dengan liga Spanyol dan Portugal.
Presiden UEFA Michel Platini telah menyatakan bahwa kepemilikan pihak ketiga sebagai “perbudakan”. Dan badan sepakbola Eropa telah tanya motif “dana investasi atau entitas perusahaan umumnya tak dikenal” yang mungkin mencoba untuk mempengaruhi transfer pemain untuk meningkatkan investasi mereka.
Dalam sebuah pernyataan, UEFA mengatakan pemain muda dan rentan dapat dimanfaatkan, sementara klub juga bisa menjadi tidak stabil secara finansial.
Pernyataan itu berbunyi: “UEFA dan FIFPro meminta Komisi Eropa untuk menyelidiki praktek kepemilikan pihak ketiga dan untuk sepenuhnya mendukung keputusan FIFA untuk melarang pengaturan tersebut.”
Kepemilikan pihak ketiga sudah dilarang di Inggris. Hal ini berakhir dengan Liga Utama Inggris pada awal musim 2008-09, setelah penemuan bahwa hak-hak ekonomi pemain asal Argentina Carlos Tevez dan Javier Mascherano yang dimiliki oleh dua perusahaan lepas pantai ketika mereka bergabung dengan West Ham pada tahun 2006.