Arsene Wenger Mempunyai Metode Khusus Dalam Mempersiapkan Skuad
Lensaremaja.com – Dalam dunia sepak bola, yang menjadi pusat perhatian tak hanya pemain sepak bolanya saja tetapi juga sang pelatih. Banyak sekali pelatih kesebelasan ternama yang juga sangat dikenal oleh masyarakat luas karena tangan dinginnya melatih sebuah klub. Bahkan beberapa ada yang memiliki ciri khas tersendiri dalam melatih anak didiknya. Salah satu pelatih yang sangat dikenal adalah Arsene Wenger, pelatih dari kesebelasan Arsenal.
Wenger memiliki cara tersendiri dalam melatih anak asuhnya terutama ketika mempersiapkan para pemainnya sebelum menjalani laga dan juga kriteria tersendiri yang ditentukan oleh Wenger untuk pemain yang berhak turun ke lapangan hijau sebagai pemain utama.
Wenger memang sudah lama menjadi pelatih untuk kesebelasan Arsenal, yakni sejak tahun 1996 yang lalu. Sebanyak 1.056 laga sudah berhasil ia lewati bersama The Gunners hingga saat ini. Pria yang biasa dijuluki dengan sebutan The Professor ini saat ini tengah mempersiapkan pertandingan yang akan dijalani oleh Arsenal kontra Liverpool dalam pertandingan lanjutan untuk Liga Inggris yang digelar di Emirates Stadium yang tak lain adalah markas kebanggan The Gunners.
Meskipun sudah ribuan laga yang telah dilewati oleh Wenger, bukan alasan baginya untuk bersantai setiap akan menjalani laga. Ia memang tak pernah mengubah metode yang selama ini ia pakai apalagi dalam memutuskan untuk memilih pemain yang akan diturunkan sebagai pemain utama.
Wenger mengungkapkan bahwa sebelum pertandingan ia selalu mempersiapkan sebanyak delapan atau sembilan pemain terutama satu hari sebelum laga tersebut berlangsung. Namun pada saat tersebut Wenger selalu menghadapi keraguan dalam dirinya sendiri. Ia harus memutar otak untuk melihat kondisi pemainnya juga melihat keseimbangan pada timnya.
Setiap pemain tentunya akan bersaing agar mereka didahulukan dalam setiap laga sepakbola. Tak banyak pemain atau bahkan tidak ada pemain yang dengan percuma membiarkan pemain lainnya berlaga sebagai pemain inti.
Akan tetapi, sebagai pelatih yang memiliki jam terbang tinggi, Wenger bisa melihat kemampuan pemainnya yang memang pantas untuk diturunkan lebih dulu. Tapi Wenger tak selalu egois dalam menerapkan metodenya, ia masih tetap berdiskusi dengan tim medis, bagaimanapun kondisi kesehatan pemain adalah yang terpenting diantara yang lainnya.
Pelatih yang kini berumur 65 tahun tersebut juga mengungkapkan bahwa setiap laga yang akan dijalani oleh timnya selalu memiliki kerangka dan hal ini tidak akan pernah bisa dilewatkan. Baginya, kerangka tim adalah faktor yang sangat penting yang harus ia bentuk. Jika ia tak mempersiapkannya jauh-jauh hari, maka ia akan menghadapi kesulitan pada detik-detik sebelum laga berlangsung.
Menurutnya, menurunkan pemain untuk berlaga bukan hanya sekedar memilih dan menurunkan pemain, dan klubnya bisa bertanding sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan atau istilahnya menggugurkan kewajiban saja. Bagi Wenger, sebuah pertandingan jauh lebih berharga dari itu dan itulah yang membuatnya tetap bertahan dan tetap dipercaya untuk melatih meski usianya sudah tak lagi muda.