Lensaremaja.com – Beberapa waktu yang lalu sepucuk surat izin yang ditulis oleh ayah Amel menjadi Viral. Sebab surat izin ini berbeda dengan surat izin yang kebanyakan ditulis oleh orang tua atau wali dalam bahasa formal. Namun surat ayah Amel ini ditulis dengan bahasa puitis.
Mungkin karena Ibu Guru Amel memiliki pasras rupawan, sehingga ayah Amel melancarkan jurus rayuan maut melalui tulisan. Namun, yang lebih mengejutkan ialah Ibu Guru Amel membalas surat tersebut dengan bahasa yang tak kalah puitis. Padahal jarang seorang Guru menulis surat balasan untuk surat izin absen kepada orang tua murid.
Dalam balasan surat tersebut Ibu Guru Amel mengaku bersedih karena snag murid tak dapat menghadiri kelas hari ini. cara penyampaian kata nya juga tak biasa. Ibu Guru Amel mengatakan “Bagaikan Petir Disiang Bolong, hatiku gundah gulana membaca surat Bapak/Ibu. Tak terbayangkan perihnya hatiku. Hatiku hancur Berkeping – keping.”
Karena melihat Ayah Amel dan Ibu Guru Amel yang berbalas – balas surat sontak membuat netizen tidak tinggal diam untuk menjodohnya mereka keduanya. Bahkan seorang netizen yang sempat menulis surat yang tak kalah puitis dan mendoakan agar Ayah dan Ibu Guru Amel dapat memulai hubungan dan nantinya membina keluarga sakinah, mawadah, dan warahmah.
“Mentari pagi yang bersinar cerah hari ini semoga semakin menerangi hati ayah Amel dan Ibu Guru Amel. Semoga Ayah dan Ibu Guru Amel dapat memulai hubungan dan nantinya membina keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah… aminnn” tulis salah satu surat yang menyarankan untuk keduanya supaya bisa bersatu.
Meski di jaman sekarang banyak orang yang berkomunikasi melalui via ponsel, ternyata komunikasi melalui surat dengan diksi yang bermuatan sastra ini masih banyak diapresiasikan. Ha ini dapat membuktikan bahwa kemajuan teknologi tidak dnegan mudah menggusur unsur seni dalam setiap diri manusia. Dan semoga generasi saat ini juga memahami bahwa surat merupakan salah satu komunikasi yang dapat mempererat hubungan antara sesama manusia.