Sebelum Meninggal, Ini Curhatan Menyayat Hati Nike Ardilla kepada Sang Ibunda!
lensaremaja.com bintang-Tepat pada tanggal 19 Maret lalu merupakan peringatan kematian Nike Ardila yang ke 22 tahun. Walaupun sudah bertahun-tahun sejak kepergiannya, pembicaraan mengenai sosok penyanyi ini memang tak ada habisnya.
Menjelang kematiannya, salah satu demi isyarat memang seolah telah terungkap. Salah satu isyarat yang terungkap adalah single yang berjudul Mama Aku Ingin Pulang yang telah dirilis pada tahun yang sama dengan kematiannya, yakni pada tahun 1995.
Dari sekian banyak lagu ballad yang bernuansakan duka yang telah pernah dinyanyikan oleh Nike Ardila, lagu yang berjudul Mama Aku Ingin Pulang ini seola telah menyiratkan duka yang begitu mendalam yang telah dialami oleh seorang penyanyi.
Dalam lirik lagu tersebut seolah-olah telah menggambarkan mengenai duka dan juga keputusasaan Nike karena kenyataan pahit yang harus dia hadapi. Bahkan lagu itu pun juga masih sangat teringat dengan jelas walaupun Nike telah lama tiada.
Penyanyi kelahiran Bandung, Jawa Barat, 27 Desember 1975 tersebut telah meninggal dunia dengan cara yang mengenaskan karena kecelakaan tunggal yang telah dialaminya. Pada saa itu dirinya mengendarai mobil Honda Civic.
Sosok Nike Ardila telah meninggal dunia pada tanggal 19 Maret 1995 silam sekitar pada pukul 06.00 pagi. Penyebab kematiannya adalah karena kecelakaan mobil yang telah dia alami pada saat itu. pada saat itu, dirinya telah mengendarai sebuah mobil di kota Bandung, dan mobil yang telah dia kendarai tersebut ringsek setelahh menabrak pembatas beton.
Nike telah meninggal pada usia yang masih sangat muda, dirinya meninggal pada usia 19 tahun. Sebelum meninggal, kariernya memang begitu sangat cemerlang. Akan tetapi, setelah dirinya meninggal, penjualan album Nike pun juga semakin meningkat.
Walaupun telah lama meninggal, akan tetapi, karya-karyanya sampai pada saat ini masih terus dikenal oleh para penggemarnya. Untuk mengenang sang idola sendiri, para penggemar pun bisa datang ke Museum Nike Ardila yang berada di Bandung. Museum tersebut berbentuk rumah yang di dalamnya berisi semua benda milik Almarhumah semasa dia hidup.