Terkuak, Inilah Hubungan Sonya Depari Saat Catut Nama Irjend Arman Depari Hingga Berani Bentak Polwan !
Lensaremaja.com-Seorang siswi yang memiliki nama Sonya Ekarina Sembiring yang mengancam seorang polwan yang mengatakan bahwa dirinya adalah anak dari Deputi Bidang Pemberantasan BNN Irjend Arman Depari yang awalnya di bantah oleh Arman Depari ternyata merupakan pamanya.
Kemungkinan tersebut muncul saat dirinya mengunggah foto di akun instagramnya foto tersebut adalah foto baliho kinjungan Arman Depari sewaktu masih menjabat kapolda Kepri. Dari tutuan suku batak Pak Uda meupakan paman dari sonya depari dan dirinya ternyata adalah keponakan dari arman depari.
Namun banyak netizen yang menyayangkan sikapnya yang begitu sombong seperti dirinya seorang putri jendral saja. Sementara itu pihak kepolisian akan memanggil orang tua anak SMA yang marahi polwan Ipda Perida Panjaitan dan mengaku anak Deputi Bidang Pemberantasan BNN Irjend Arman Depari.
Kapolres Medan Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto mengatakan jika pihaknya akan memanggil anak tersebut beserta orang tuanya. Rencananya siang ini pihaknya akan koordinasi dengan pihak sekolah untuk memanggil siswi tersebut beserta dengan orang tuanya.
Sebelumnya saat Ujian Nasional para siswa SMA di kota Medan menggelar konvoi dan saat konvoi tersebut polisi menangkap sebuah mobil Honda Brio karena membuka kap belakang di jalan Sudirman dekat Hotel Polonia.
Saat diamankan penumpang mobil tersebut anak anak yamg masih memakai seragam SMA dan salah satu cewek dengan memakai seragam SMA malah memarahi Ipda Perida Panjaitan yang mau menilangnya.
Cewek itu malah mengatakan jika dirinya tak main main dirinya mengaku sebagai anak Arman Depari dengan menunjuk nunjuk polwan tersebut. sementara itu Irjend Arman Depari mengatakan jika tak memiliki anak perempuan yang diberitakan tersebut bukan anaknya.
Irjend Arman Depari mengatakan jika ketiga anaknya cowok semua dan tinggal di jakarta tak ada yang tinggal di kota Medan.
Arman Depari memiliki prestasi pernah ikut membantu dan memberikan informasi hasil penyelidikan kepada tim Ditserse Polda Metro Jaya untuk mengungkapkan pelaku teror bom bali 1 yang menangkap teroris Imam Samudra di pelabuhan Merak Banten 21 November 2002.
Baca juga :
Keluarga Irma Bule Sesalkan Panitia Yang Dinilai Tak Bertanggung Jawab !
