Ahok Kalah, Maia Estianty Sayangkan Pilkada DKI Penuh dengan Isu SARA!
Lensaremaja.com – Tensi panas di Jakara dalam ajang Pilkada putaran kedua yang dilaksaakan pada Rabu 19 April 2017 lalu, turut dirasakan pula oleh musisi serba bisa yaitu Maia Estianty. Maraknya kabar fitnah dan isu SARA yang sempat memanaskan Jakarta dianggap mantan istri Ahmad Dhani itu membuat situasi masyarakat menjadi kurang kundusif.
Kabarkan Kondisi Julia Perez Kritis, Maia Estianty Tak Kuasa Bendung Air Mata!
Saat di TPS 12, Pejanten Utara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan Maia Estianty ini mengatakan iya, Pilkada tahun ini panas banget karena penuh dengan isu SARA. Ibunda Al, El dan Dul ini lantas beranggapan, isu fitnah berbau SARA yang dipergunakan untuk menjatuhkan lawan politik di Pilkada DKI Jakarta sudah tak wajar jika dilakukan demi memperoleh suatu kedudukan.
Maia Estianty ini mengatakan Menurut saya isu tentang agama udah nggak enak. Dan saya yakin di dunia ini nggak ada yang nggak berdosa, jadi jangan menyalahkan satu sama lain.
Maka dari itu, Maia Estianty ini pun menghimbau pada seluruh masyarakat DKI Jakarta untuk menyudahi peperangan pendapat yang dapat memicu perpecahan tersebut. Ketimbang saling menghujat, Maia beranggapan jika sudah saatnya masyarakat DKI mendukung siapapun yang akhirnya terpilih sebagai pemimpin DKI Jakarta lima tahun kedepan.
Maia Estianty ini pun juga mengatakan Ya mudah-mudahan siapapun pemenangnya, kami yakin masyarakat Jakarta ini mudah-mudahan tidak panas. Karena tahun ini kan tahun ayam api, jadi jangan mudah tersulut. Tolong dengan kebersihan hati kita masing-masing berdamai. Buat (pendukung) paslon nomor 2 dan nomor 3 benar-benar tidak saling menghujat, mencaci dan memaki satu sama lain. Karena saya pikir semua manusia yang ada di dunia ini pasti sudah ada cerita hidupnya dari Allah.
Memang sudah di ketahui juga Pilkada Cagub dan Cawagub DKI Jakarta DKI jakarta ini di menangkan oleh Paslon nomor tiga yaitu Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Dan nampaknya Maia Estianty ini mendukung paslon nomor 2 yaitu Ahok dan Djarot.