Begini Penampakan Rumah Eks Dirut Garuda Indonesia Emirsyah Satar yang Kedapatan Terima Suap Rp 48 M !
Lensaremaja.com – Kini dikabarkan manta Direktur Garuda Indonesia Emirsyah Satar oleh KPK ditetapkan sebagai terdakwa kasus korupsi dikarenakan telah menerima suap dari perusahaan penyedia mesin jet asal Inggris Roll Royce saat adanya Airbus A330 yang mana suapan tersebut mencapai sebesar Rp 46 miliar.
Dari suapan yang mencapai miliar tersebut diterima oleh Emirsyah dalam bentuk aliran dana ke rekeningnya dan juga beberapa barang yang mewah yaitu kondominium di Singapura, kurang lebih selama 9 tahun menjabat sebagai Direktur Maskapai penerbangan BUMN yaitu garuda Indonesia dari periode tahun 2005 samapi tahun 2014.
Erminsyah Satar telah menerima suap melalui perantara Rolls Royce yang mana Roll Royce ini adalah seorang pengusaha dan juga bos dari perusahaan MRA Media, Soetino Soedarjo. Kini menurut kabar bahwasanya Indonesia adalah salah satu negara dari lima negara yang mana maskapainya terjerat kasus suap dari perusahaan Rolls Royce tersebut.
Selanjutnya Ermirsyah Satar telah digeledah oleh KPK dirumahnya di Jalan Mutiara 29 A, Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Rabu 18 Januari 2017 lalu yang mana untuk mengembangkan kasus suap lintas negara tersebut.
Menurut informasi rumah yang dimiliki Ermirsyah Satar ini terbilang tidak terlalu megah yang mana memiliki dua lantai ini kalau dibandingkan dengan sekitar rumahnya, dan rumah itu hanya dijaga dengan satu penjaga saja.
Dari informasi KPK ini Ermirsyah saat menjabat sebagai Direktur Garuda Indonesia atau penyelenggara negara hanya dua kali menyerahkan harta laporan kekayaannya pada tahun 2010 dan juga tahun 2013. Dari laporan harta kekayaannya itu dalam kurun waktu itu malah meningkat sangat fantastis.
Diketahui pada tahun 2010 harta kekayaan yang dimilikinya itu sekitar Rp 20 miliar dan 186,4 ribu Dolar Amerika. Pada tahun 2013 harta yang dimilikinya mingkat mencapai Rp 48,7 miliar. Hasil harta kekayaannya pada tahu 2013 itu terdidi dari harta yang tidak bergerak sebesar Rp 42,5 miliar dan juga termasuk kondominium yang ada di Singapura dan juga rumah yang ada di Melbourne, Australia.
Baca Juga: Berita Terkini: Polisi Pergoki 4 Pria yang Diduga Akan menjarah Pasar Senen !
