Berita Terkini: Begini Jadinya Saat Ahok Melancarkan Serangan Pada Anies Baswedan Dengan Menggunakan Pernyataan Hoax !
Lensaremaja.com – Dalam debat cagub DKI kedua ini telah dijadikan pasangan calon untuk saling memberikan kritikan. Tidak hanya para pasangan calon yang telah membongkar semua kelemahan dari pasangan lainnya dengan adanya beberapa data.
Salah satunya adalah Anies Baswedan, dalam debat kali ini dirinya yang telah menunjukkan beberapa data dan bukti-bukti, dalam data dan bukti tersebut menunjukkan kalau telah membuat DKI Jakarta dibawah kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mendapatkan rapor merah.
Paslon nomor urut tiga ini mengatakan, kalau audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang telah menjukkan predikat dari DKI Jakarta, dalam hal tersebut Premprov DKI Jakarta dibawah kepimimpinan Ahok hanya mendapatkan predikat wajar dengan pengecualian.
Sedangkan dari laporan catatan Ombudsman Republik Indonesia (ORI), Pemprov DKI yang berada pada urutan ringking ke 16 dari 33 provinsi denga perolehan sekor yang mencapai 61. Padahal, sebelum Ahok diangkat menjadi gubernur, nilai dari DKI mencapai 100.
Menanggapi hal ini, Ahok yang tidak memberiksan alasan kenapa sekarang ini DKI Jakarta perada pada peringkat 16 dari 33 provinsi. Situasi mulai memanas ketika dia justru memberikan serangan balik kepada Anies.
Serangan tersebut terkait dengan kelemahan dari Anies pada saat dirinya telah menjabat sebagai menteri, terlihat serangan balik yang telah dilontarkan oleh Ahoktersebut lebih menohok kepada pasangan calon nomor urut 3 tersebut.
“Sebetulnya maklum, Jakarta kota besar (sehingga standar pelayanan publiknya) urutan 16 dari 33 provinsi. Nah Pak Anies (saat menjabat Menteri Pendidikan Dasar Menengah dan Kebudayaan) ini urutan 22 dari 22 (kementerian),” ujarnya.
Serangan balik yang telah dilakukan Ahok tersebut ditanggapi oleh Anies pada saat itu, dirinya mengatakan kalau apa yang telah disampaikan oleh calon gubernur nomor urut 2 tersebut adalah kabar hoax atau tidak benar.
Anies mengungkapkan, peringkat Kementerian Pendidikan Dasar Menengah dan Kebudayaan memang pernah berada pada urutan 22 dari 22 kementerian yang telah diobservasi. Akan tetapi, kedaan tersebut terjadi pada saat dirinya yang masih belum menjabat sebagai menteri.
“Saat (Kemendikbud) rangking 22, itu sebelum saya. Ketika saya jadi menteri, peringkatnya naik ke urutan 9. Kualitas pelayanan di Kemendikbud meningkat,” ujar Anies.
“Sebenarnya saya tak ingin menyombongkan diri, tapi saya ingin meluruskan informasi yang kurang tepat,” tambahnya.
baca juga :