Berita Terkini: Hary Tanoe Dituding Antasari Azhar Dapat Perintah SBY, Begini Tanggapan Perindo!
Lensaremaja.com – Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Indonesia Ahmad Rofiq, masih enggan menanggapi pernyataan yang telah dikatakan oleh mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Antasari Azhar.
Penyataan yang menyangkut nama Hary Tanoe yang telah diperintah oleh Presiden Bambang Yudhoyono (SBY) pada saat masih menjabat sebagai presiden keenam Indonesia, hal tersebut untuk melobi Antasari Azhar pada tahun 2009 untuk tidak melakukan penahanan kepada Aulia Pohan.
Diketahui, Hary Tanoe adalah Ketua Umum Partai Perindo yang juga merupakan bos MNC Group. Rofiq yang akan memberikan tanggapannya setelah jalannya Pilkada Serentak ini selesai.
“Nanti saja setelah pilkada,” kata Rofiq, Selasa (14/2/17).
“Ini pengalihan isu. semua fokus pada pilkada,” sambungnya.
Pihaknya yang telah mengatakan kalau masih belum bisa menanggapi pernyataan Antasari yang menyebut nama Hari Tanoe, hal tersebut kerena pada saat ini masih masa tenang dari Pilkada DKI Jakarta yang akan dilakukan pada Rabu (15/2/17).
“Ini masih tenang, jangan membuat gaduh,” kata dia.
Aulia Pohan adalah ayah dari Annisa Pohan—calon gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono. Aulia Pohan adalah besan dari Yudhoyono. Sebelumnya diketahui Aulia Pohan yang telah ditangkap oleh KPK lantaran diduga terkait dengan adanya aliran dana Bank Indonesia.
Pada saat melakukan konferensi pers yang dilakukan di Bareskrim, Gambir, Jakarta Pusat, siang ini. Antasari meminta kepada SBY untuk mengungkapkan keterangan yang jujur terkiat dengan kasus yang telah membuat dirinya masuk penjara ini dan juga menyebutkan nama Hary Tanoe.
Pada saat itu, Antasari Azhar yang telah didatangi oleh bos MNC Group Hary Tanoe pada awal 2009 lalu. Hal tersebut juga telah diungkapkan Antasari pada saat jumpa pers yang dilakukan itu.
“Kenapa saya katakan begitu, beberapa waktu yang lalu saya sampaikan ada orang yang malam-malam ke rumah saya, orang itu siapa?. Dia adalah Hary Tanoesoedibjo. Hary Tanoe,” kata Antasari.
Sebelum menyebutkan Hary Tanoe, Antasari yang meninta maaf terlebih dahulu kepada awak media yang berasal dari perusahaan group MNC tersebut. Pada saat itu, Hary yang mengaku diperintah untuk memintanya tidak melakukan penahan kepada Aulia Pohan.
“Beliau diutus oleh Cikeas waktu itu, siapa Cikeas (tanya Antasari ke wartawan). Ya. Datang ke rumah saya supaya saya tidak menahan Aulia Pohan, dia bilang saya bawa misi pak, saya diminta dari sana untuk menemui bapak,” kata Antasari menirukan ucapan Hary.
“Saya bilang, tidak bisa. KPK ini sudah ada SOP-nya. Kalau tersangka, ya ditahan,” kata Antasari.
Namun Hary Tanoe belum menyerah. “Aduh pak, saya mohon betullah, karena bagaimana nanti, keselamatan bapak, bagaimana? Katanya begitu kan, waktu malam itu,” kata Antasari menirukan bos MNC Group tersebut.
Namun Antasari tetap kukuh mempertahankan sikapnya sebagai pemimpin KPK. “Saya bilang saya sudah memilih profesi sebagai penegak hukum kok, resiko apapun saya terima,” katanya.
baca juga :
