Polisi Lakukan Penyidikan Soal Kasus Spanduk Larangan Salat Jenazah Bagi Pendukung Ahok!
Lensaremaja.com – Kali ini publik dihebohkan dengan munculnya spanduk yang bertuliskan larangan untuk sholat jenazah bagi pendukung Ahok. Spanduk tersebut banyak terpasang di ruas-ruas jalan dan beberapa tempat di Jakarta.
Spanduk tersebut diduga dipasang oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dan sengaja untuk memprovokasi pendukung dari Ahok. Dalam spanduk tersebut bertuliskan ‘Masjid Ini Tidak mensholatkan Jenazah Pendukung Dan Pembela Penista Agama’ dan dipasang di salah satu masjid yakni masjid Al Jihad Setiabudi.
Sontak dengan beredarnya spanduk tersebut membuat pihak kepolisian angkat bicara. Hingga saat ini Polda Metro Jaya tengah menyelidiki dan mencari siapa pemasang spanduk profokatif dengan tulisan pelarangan menyalati pendukung Ahok.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala bidang Hubungan Masyarkat Mabes Polri, Komisaris Besar Pol Raden Prabowo Argo Yuwono. Di mengatakan jika kasus pemasangan spanduk profokatif ini masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut oleh pihak Polda Metro Jaya.
Argo mengatakan kepolisian tengah menyelidiki apakah ini termasuk pelanggaran Undang-Undang Pilkada atau bukan. Penyelidikan ini sendiri juga membutuhkan waktu dan juga ada tahap-tahap dan aturan tertentu.
‘Terkait dengan spanduk yang ditujukan kepada pendukung Ahok masih kami selidiki. Jika nanti melanggar UU Pilkda kan juga sudah ada hukum dan aturan yang berlaku’.
‘Kita akan mengecek kembali lokasi dimana pemasangan spanduk tersebut. Saya sendiri belum tau pasti dimana saja sepnduk itu dipasang’ Sambung Argo.
Sementara itu pengecekan kembali lokasi pemasangan spanduk yang ditujukan kepada pendukung Ahok tersebut. Namun Argo mengatakan jika seharusnya kasus semacam ini disediakan tempat untuk melaporkan seperti halnya panitia pengawas dilapangan.
Dengan kejadian ini Argo juga menghimbau agar pendukung Ahok tetap dingin dan tidak terpancing aksi provokasi ini. Bukan hanya untuk pendukung dari Ahok namun juga untuk seluruh masyarakat supaya tidak menanggapi aksi seperti ini.
Sementara itu keadaan seperti ini sangatlah wajar dan aksi saling meyerang dengan memprofokasi pendukung. Seperti halnya yang terjadi pada pendukung Ahok kali ini dan diduga hal ini dilakukan untuk menambah panasnya Pilkada DKI 2017.
baca lain Berita Terkini: Datang di Persidangan Ahok, ACTA : Jangan Intimidasi Habib Rizieq!