Berita terkini: Ahok Blak-Blakan Soal Gajinya Saat Jadi Gubernur DKI Sekarang, Berapa Ya ?
Lensaremaja.com – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang sudah terang-terangan mencaritakan pendapatannya yang dia dapat pada setiap bulan, gaji tersebut diterimanya selama menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Pihkanya yang telah mengungkapkan hal tersebut kepada perwakilan wajib pajak, pada saat menerima Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (SPPT PBB-P2) Tahun 2017.
Pada saat itu, Ahok yang hanya menceritakan menganai pendapatan pajak daerah yang telah digunakan oleh Pemprov DKI Jakarta dengan sangat hati-hati. Termasuk pada saat penggunaan pajak untuk kebutuhan ahok selama menjadi gubernur DKI.
“Kami juga hidup sangat baik, saya enggak beli mobil dinas yang aneh-aneh, saya naik Kijang,” katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (3/3/2017).
Pada kesempatan itu, Ahok yang juga telah mengatakan terkait dengan mobilk Land Cruiser yang telah digunakannya, mobil tersebut adalah milik Pemprov DKI yang sudah dibeli sejak dulu dan sekarang digunakannya.
Tidak hanya itu, Ahok telah menceritakan soal gajinya selama menjadi Gubernur DKI Jakarta. Pihaknya mengatakan, kalau pendapat menjadi wakil gubernur DKI dulu lebih besar dari pada menjadi gubernur sekarang.
Pada saat dirinya telah menjabat sebagai wakil gubernur DKI telah mendapatkan bonus 10 kali gaji, sehingga dirinya bisa menyisakan uang hingga Rp 1 miliar untuk digunakannya untuk dideposito.
“Soalnya waktu itu PBB masih dikelola Menteri Keuangan. Menkeu tugaskan saya buat menagih PBB. Kalau terpenuhi tagihan sekian persen, dapat bonus maksimum 10 kali gaji. Berapa? Rp 70 jutaan, lumayan,” ungkapnya.
Setelah menjadi gubernur DKI, terkait dengan penagihan pajak yang sudah diserahkan kepada Dinas Pajak DKI Jakarta. Sehingga dengan ini, kata Ahok, dirinya yang sudah tidak mendapatkan bonus dari penagihan tersebut.
“Eh, begitu penagihan PBB diserahkan ke Pak Edi (Kepala Dinas Pajak DKI), 10 kali gaji saya dipotong. Begitu jadi gubernur, saya sebulan cuma terima Rp 80 jutaan, enggak heran, enggak sampai Rp 1 miliar,” tuturnya.
Walau demikian, Ahok mengatakan kalau dirinya tidak kecewa dengan hal tersebut. Dia mengatakan, kalau tetap semangat untuk bekarja dan tidak tergoda untuk melakukan korupsi.
Hal tersebut diungkapnya, karena dirinya yang merasa dapat membantu semua orang dengan menggunakan uang operasionalnya. Sehingga dia tidak perlu mengeluarka uang pribadinya untuk membantu orang lain.
“Di sini kita bisa bantu semua. Sukacitanya mengalahkan waktu saya punya perusahaan dan untung 150.000 dollar AS. Saya lebih miskin dulu, sekarang saya lebih kaya,” ujarnya.
baca juga :
Berita Terkini : Sebagai Bentuk Penghargaan, Ahok Janjikan Hadiah ini Untuk Pasukan Oranye dan Biru