Hari Perempuan Internasional, Inilah 7 Perempuan Hebat dari Berbagai Penjuru Tanah Air!
Lensaremaja.com – Hari ini seluruh negara di dunia merayakan Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada Rabu, 8 Maret 2017. Salah satu negara yang juga ramai merayakan hari perempuan sedunia atau Internsional Wonen’s Day ini adalah Indonesia.
Peringatan ini sendiri dilakukan di Jakarta dan juga beberapa wilyah lainnya di Indonesia. Peringatan hari perempuan ini dilakukan untuk mendukung aksi terkait dengan kesetaraan gender antara perempuan dan juga pria.
Seperti diketahui perempuan tanah air dari dulu sudah memperjuangkan hak-hak mereka. Saat itu intinya juga sama yakni kesetaraan gender dan juga mensejahterakan masyarakat khususnya kaum perempuan.
Dalam beberapa perayaan Hari Perempuan Internasional tersebut pasti ada pelopor seorang wanita tangguh dan juga sangat berjasa. Kali ini ini ada sejumlah tujuh orang tokoh dari sekian banyak yang menjadi pelopor perempuan tanah air untuk mempertahankan hak-hak kaum hawa.
Tokoh perempuan yang pertama yakni bernama Sulis Setyowati yang bersal dari NusaTenggara Timur (NTT). Perempuan ini sangat berjasa untuk warga Pulau Sumba karena memperkenalkan energy terbaru sebagai alternatif sumber penerangan.
Kemudian perempuan bernama Wilhelmina Mali Dappa yang juga berasl dari NTT. Dia adalah seorang aktivis dan juga petani yang berjasa untuk perempuan supaya membuka suara untuk memperoleh haknya.
Selanjutnya perempuan bernama Mardini dari daerah Rejang Lebong, Bengkulu yang membantu korban kekerasan terutama perempuan. Tak hanya itu dia juga mendirikan koperasi yang membantu masyarakat sekitar yang tergntung pada tengkulak.
Ada lagi bernama Iim Fahija Jachja yang membantu perempuan untuk berkendara dengan selamat melalui Queenrides. Kemudian Ni Made Sekardi yang mengajarkan kelas keterampilan secara gratis dalam gerakan Sedekah Ilmu.
Ada lagi Yulianti Umrah dari yayasan Arek Surabaya yang mengajarkan keterampilan dan olahraga kepada anak jalanan. Kemudin yang terakhir Fitri Yuniani dari Kampung Pamasih, Sumba yang mengajarkan songket dengan pewarna alami.
Perempuan itulah yang juga ikut meramaikan Hari Perempuan Internasional. Namun juga masih masih banyak pekerjaan rumah yang perlu ditingkatkan terkait kesejahteraan perempuan. Seperti halnya mengenai upah pekerjaan yang masih terpaut jauh dan perempuan dianggap tidak setara dalam dunia bisnis dan politik.
baca lain Inilah Makna yang Dapat Diambil dari Peringatan Hari Perempuan Internasional 2017!
