Begini Tanggapan Kapolri Mengenai WNI Serang Rombongan Raja Salman di Malaysia
Lensaremaja.com – Kali ini kabar datang dari WNI yang berada di negara Malaysya terkait dengan kedatangan Raja Salman bin abdulaziz Al Saud bulan lalu ke negara tersebut. Menurut informasi pad Selasa, 7 Maret 2017 pihak otorotitas Malaysia telah menangkap 7 orang yang diduga menyerang Raja Salman.
Serangan tersebut dilakukan saat Raja Salman berkunung ke negara Malaysia. Dari ketujuh tersangka penyerangan dikabarkan salah satunya merupakan warga negara Indonesia yag tinggal di sana.
Dengan kejadian ini membuat Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Pol Tito Karnavian angkat bicara. Meneurutnya mengenai penangkapan oleh otoritas Malaysia ini terkait dengaan dugaan penyerangan berupa perencanaan aksi teror.
Kemudian Tito juga menyampaikan jika WNI tersebut memang sengaja merencanakannya dengan beberapa orang dikelompoknya. Warga negara Indoneia tersebut juga sengaja bergabung dengan kelompok radikal Islamic State of Iran and Syria (ISIS).
‘Menurut informasi memang ada rencana aksi teror bom waktu Raja Salman di Malaysia oleh sejumlah orang’ ujar Tito.
‘Warga negara Indonesia itu bergabung dengan kelompok radikal di Malaysia’ sambungnya.
Sementara itu Raja Salman sendiri tiba di negara Malaysia sekitar akhir bulan Februari. Disana sang Raja juga hampir sama dengan tujuannya ke Indonesia yakni untuk melakukan kerjasama dalam bidang tertentu.
Raja Arab Saudi datang ke Malaysia juga dengan rombongan besarnya dengan menggunakan tujuh pesawat khusus. Disana rombongan kerajaan Arab tersebut mendapat pengamanan khusus dari pihak Malaysia sehingga rencana kejadian aksi teror terhindarkan.
Sementar itu menurut Tito WNI dan juga beberapa orang yang ditangkap tersebut bukan merupakan jaringan lokal Indonesia atau Malaysia saja. Nmaun menurutnya jika jaringan tersebut mendapatkan koneksi langsung dengan regional atau pusatnya.
Dengan tertangkapnya salah satu WNI yang diduga pelaku penyerangan Raja Salman ini pihak Indonesia juga tak tinggal diam. Pihak Indonesia melalui kuasa hukum Liason Officer (LO) telah melakukan koordinasi dengan pihak Malaysia.
Raja Salman sendiri diketahui datang bersama rombongannya yang berjumlah sekitar 600 orang. Dalam aksi terror tersebut pemimpin kerajaan Arab Saudi ini bisa selamat tas pengamanan ketat oleh pihak Malaysia waktu itu. Sedangkan ketujuh pelaku peneroran dilakukan penangkapan terpisah sebelum Raja Salman tiba di Malaysia.
baca lain Begini Tanggapan Wapres Jusuf Kalla Soal Raja Salman yang Perpanjang Liburan di Bali!
