Berita Terkini: Setya Novanto Bicara Soal Banyaknya Petinggi Politik yang Terjerat Kasus E-KTP!
Lensaremaja.com – Ketua DPR Setya Novanto yang telah merasa prihatin terkait dengan adanya banyak nama-nama politisi, dan matan anggota DPR, yang telah menerima aliran dana dari dugaan kasus E-KTP yang sat ini ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Beberapa nama yang sudah dibacakan oleh jaksa KPK dalam persidangan yang telah digelar pada Kamis (9/4/17). Ada beberapa nama legislator, yang termasuk juga adalah Setya Novanto yang telah juga disebut dalam dakwaan di dalam sidang kasus E-KTP.
“Ya saya cukup prihatin, namun semuanya nanti masing-masing bisa mengklarifikasi dan memberikan keterangan-keterangan saat menjadi saksi,” ungkapnya, pada saat di Kantor DPP Partai Golkar, Jumat (10/3/17).
Pihaknya yang bungkam untuk memberikan komentar lebih lanjut terkait dengan adanya kasus E-KTP, dia menegaskan kalau sekarang ini dirinya menyerahkan semuanya kepada KPK dan Pengadilan untuk penyelesaianya.
“Terima kasih kepada KPK dan para pimpinan dan penyidik yang telah menjalankan secara profesional, sekarang sudah ditangani oleh pihak-pihak, hakim-hakim,” ujarnya.
Pada saat adanya proyek pengadaan E-KTP tersebut, Setya Novanto yang telah menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR. Dirinya yang telah diduga memiliki peran penting dalam proyek yang memakan dana Rp 5,9 triliun, dan juga penganggaran di DPR.
Pada awalnya dia yang telah didatangi oleh para pejabat dari Kementerian Dalam Negeri untuk memintan memberikan dukungan terkait dengan adanya proyek pengadaan E-KTP ini, yang dilakukan pada Februari 2012 di Hotel Grand Melia, Jakarta.
Setelah Novanto memberikan dukungan terkait dengan proyek tersebut. Selanjutnya pada Juli-Agustus 2010, proyek E-KTP yang telah ikut dibahas dalam pembahasan Rancangan APBN tahun anggaran 2011.
Hingg kemudian, Novanto bersama Andi, Anas, dan Nazaruddin yang telah disebutkan menyepakati anggaran dari proyek E-KTP tersebut, hal ini sesuai dengan grand design 2010, yaitu sebesar Rp 5,9 triliun.
Dari anggaran tersebut, dirancanakan 51 perseb atau Rp 2,662 triliun yang akan diganakan untuk modal dalam belanja atau belanja rill dalam pembiayaan proyek E-KTP, sedangkan 49 persennya akan dibagi-bagikan ke beberapa pihak.
Sedangkan dalam sidang kasus E-KTP yang telah digelar pada Kamis kemarin, ada beberapa nama baru yang telah disebutkan yang telah diduga menerima aliran dana terkait dengan adanya kasus E-KTP ini.
baca juga :
Begini Tanggapan KPK Mengenai Sikap 2 Terdakwa Kasus E-KTP dalam Sidang Perdana!
