Berita Terkini: Begini Tanggapan FPI Terkait Jenazah Nenek Hindun yang Ditelantarkan Warga!
Lensaremaja.com – Terkait dengan jenazah nenek Hindun, Front Pembela Islam (FPI) telah angkat bicara. Mereka yang menduga kalau jenazah tersebut telah diterlantarkan di sekitar pemukimannya oleh warga. Sehingga dengan ini telah menjadi perbincangan warga DKI Jakarta.
“Ada kewajiban sesama Muslim untuk mengurus jenazah sesamanya, dari mulai mengkafani, memandikan, mensalatkan. Kalau satu kampung tidak mengurusi jenazah sesama Muslim, maka satu kampung berdosa semua,” ungkap juru bicara FPI Slamet Maaruf, Sabtu (11/3/2017).
Pihaknya mengatakan, dalam hukum Islam, kewajiban seorang Muslim untuk mensalatkan jenazah adalah Fardu Kifayah. Sekarang ini, Slamet yang masih mencari tahu kebenaran terkait dengan adanya kabar dari jenazah nenek Hindun yang ditelantarkan tersebut.
“Kalau dia Muslim, apapun pandangan politik dia itu tidak ada urusan, sesama Muslim wajib mengurusnya,” kata Slamet.
Jenazah nenek Hindun yang usianya sudah 78 tahun tersebut telah diduga ditelantarkan oleh masyarakat sekitar. dalam Pilkada putaran pertama sang nenek yang memiliki pasangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat.
Menurut Neneng, yang merupakan putri bungsu nenek Hindun, setelah neneknya tersebut melakukan pencoblosan kepada Ahok-Djarot, pada saat itu keluarnya yang telah menjadi penrgunjingan dalam beberapa waktu kedepan.
“Kami ini semua janda, empat bersaudara perempuan semua, masing-masing suami kami meninggal dunia, kini ditambah omongan orang yang kayak gitu, kami bener-bener dizalimi, apalagi ngurus pemakaman orangtua kami aja susah,” kata Neneng, pada saat di kediamannya, Jalan Karet Raya II, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (10/3/17).
Neneng juga menceritakan kalau jenazah dari Nenek Hindun telah ditolak disalatkan di mushola oleh Ustaz Ahmad Syafii. Pada saat itu, dia dan keluarganya yang ingin mensalaykan jenazah neneknya di mushola, namun hal tersebut ditolak oleh Ustaz Ahmad Syafii dengan alasan tidak ada orang di mushola.
Dia menambahkan, selain itu tidak ada orang yang mau menggotong jenazah nenek Hindun untuk pergi ke mushola, sehingga ustaz Ahmad Syafii yang pada akhirny mensalatkan jenazah neneknya tersebut di rumahnya.
“Alasannya, nggak ada orang yang mau nyalatin (di musala), padahal kami ini anak dan cucunya ramai menyalatkan, tapi memang orang lain (warga lain) cuma empat orang (yang datang ke rumah),” ungkap Neneng.
baca juga :
Berita Hari Ini: Kabar Mengenai Penculikan Anak di Cirebon Oleh Nenek Ternyata Hoax