Ucapkan Selamat Hari Raya Nyepi, Jokowi Ajak Masyarakat Bangun Optimisme dan Luruhkan Dendam!
Lensaremaja.com – Terkait dengan adanya Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1939, Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang telah mengajak masyarakat untuk membersihkan jiwa dari adanya perilaku yang tidak baik, Presiden juga telah mengajak untuk intropeksi diri.
Jokowi menilai, kalau adanya Hari Raya Nyepi ini juga salah satu sarana demi melakukan pembangunan kembali rasa optimisme, juga untuk kembali mendirikan semangat demi membangun bangsa yang lebih baik lagi.
“Kita luruhkan amarah, dendam, dan sifat-sifat buruk. Kita bangun optimisme dan semangat. Selamat Hari Raya Nyepi Tahun 2017 -Jkw,” tulis Presiden Jokowi dalam akun Twitter miliknya, Selasa (28/3/17).
Cuitan tersebut telah dilakukan Jokowi pada pukul 07.00 Wib pada Selasa (28/3/17). Presiden yang juga telah menguncapkan selamat Hari Raya Nyepi untuk peringatan yang telah dilakukan pada hari ini.
Pada Senin kemarin, adanya perayaan Hari Raya Nyepi yang telah digelar dengan menampilkan pawai ogoh-ogoh. Perayaan yang telah dilakukan ini sudah digelar di beberapa desa yang berada di Bali. Karena diketahui sebagian besar warganya yang telah menganut agama Hindu.
Sebelumnya, Jokowi juga telah membicarakan terkait dengan optimisme dan semangat dari anak muda, mereka dapat mengirimkan sebuah pertanyaan kepada Presiden secara langsung. Hal ini terlihat dari unggahan video pertama dari Presiden di YouTube dalam program #Jokowimenjawab.
Sedangkan adanya parayaan Hari Raya Nyepi ini terlihat arus lalu lintas yang berad adi Jakarta dan sekitarnya yang terlihat lenggang pada Selasa (28/3/17) pagi. Di Jalan Protokol dan tol yang terlihat dalam kondisi lancara untuk arus kendaraan.
Tidak hanya itu juga, untuk jalan utama dari arah Ibu Kota yang pada pagi hari ini terlihat lancar dari kedua arahanya. Namun tidak untuk lalu lintas Tol Jagorawi menjelang gerbang Tol Ciawi arah Puncak, Bogor yang masih dalam kondisi padat.
Dan untuk beberapa jalan utama yang berada di Ibu Kota sekarang ini yang masih dalam kondisi lacar, dan adanya banyak kendaraan yang masih melintas beberapa kawasan di Jabodetabek yang masih menyebabkan kepadatan.
baca juga :
