Berita Terkini: Ketahuan Menyontek Saat UNBK, Ini Risiko yang Harus Ditanggung Oleh Siswa!
Lensaremaja.com – Dari penilaian yang telah diberikan oleh para guru terkait dengan adanya Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), kalau siswa sekarang ini sudah diperkirakan siap untuk menghadapi adanya ujian tersebut.
Walau sekarang ini sudah tidak menggunakan kertas, namun telah menggunak komputer untuk melaksanakan ujian. Para guru menilai kalau tradisi baru dalam era digital ini bukan merupakan hal baru lagi kepada para siswa.
Dengan adanya penggunaan sistem ini, juga dapat mempersempit adanya ruang gerak dari para siswa yang ikut UNBK untuk melakukan kecurangan. Sehingga akan melatih kejujuran dari para siswa untuk mengerjakan ujian.
Adanya budaya yang sering terjadi pada ujian, seperti adanya kerta contekan yang dibawa, kunci jawaban, bertanya kepada teman, kebocoran soal ujian, untuk UNBK kali ini akan dapat mempersempit adanya kecurangan tersebut.
Sedangkan adanya waktu yang sudah ditunjukkan oleh komputer itu, sehingga dapat membuat para siswa yang tidak dapat menyempatkan diri untuk menoleh kana dan kiri untuk mengerjakan soal. Dan pada setiap soal ujian yang berbeda dari siswa satu dengan yang lain.
“Kalau mental saya yakin, jangankan anak SMK, anak TK saja sekarang sudah pintar pakai gadget. Kami kan terus latihan atau simulasi, jadi kami optimis pelaksanaan UNBK akan lancar,” ungkap Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah SMK (MKKS) Kota Depok Rochmatul Cholil, Minggu (2/4).
Pihaknya mengatakan, jika adanya siswa yang sibuk menyontek dalam mengerjakan soal UNBK, maka akan merugikan dirinya sendiri. Salah satu contoh, jika ada siswa membawa kertas contekan dan sibuk menoleh kana dan kiri maka dia akan kahabisan waktu dalam mengerjakan soal tersebut dan akan rugi sendiri.
“Bagi para siswa kami doakan supaya dapat nilai yang terbaik enggak sekadar lulus. Jika siswa berbuat curang membawa contekan, akan rugi sendiri dia, karena akan kehabisan waktu. Nantinya akan terjebak sendiri, akibatnya tidak bisa menyelesaikan seluruh soal,” tambahnya.
Dalam satu ruang ujian UNBK ini telah tetapkan akan ada dua orang yang merupakan pengawas dan proctor. Sedangkan, untuk pihak polisi yang sudah tidak lagi mengawasi di sekolah pada saat pelaksaan ujian karena tidak ada distribusi soal ujian.
“Selain soalnya berbeda, waktunya sempit berhadapan dengan komputer, pengawasnya juga ketat. Jadi siswa sulit menyontek,” ungkapnya.
baca juga :
