Heboh, Beredar di Youtube Video Penganiayaan Siswa SMP di Cerebon Kepala Dipukuli Hingga Ditendang Wajahnya!
Lensaremaja.com – Sebuah video yang beredar di Youtube memperlihatkan penganiayaan yang telah terjadi oleh pelajar SMP di Kabupaten Cirebon dan sekarang ini menjadi viral. Pihak dari SMPN 1 Suranenggala Cirebon telah membenarkan adanya video penganiayaan kepada pelajar SMPN 3 Gunungjati Cirebon yang telah menghebohkan warga.
Wakasek Bidang Kesiswaan SMPN 1 Suranenggala Cirebon Didin Maulidin mengatakan, video tersebut telah direkam oleh salah satu muridnya berinisial Bi, kemudian dia telah mengunggahnya di Youtube.
Setelah dilakukan pengunggahan, kemudian banyak orang yang telah membagikan adanya video penganiayaan itu di beberapa media sosial, seperti Facebook (FB) atau Twitter hingga sekarang telah menjadi viral.
Dari keterang Bi, video tersebut telah direkamnya menggunak telepon genggamnya pada Rabu (29/Dari keterang Bi, video tersebut telah direkamnya menggunakan telepon genggamnya pada Rabu (29/3/17) pada pukul 16.00 Wib.
Lokasi kejadian video Youtube tersebut terjadi disaluran irigasi yang berada di dekat sekolah. Pada saat itu, dia yang bersama dengan teman-temannya yang akan menyidang salah satu siswa dari SMPN 3 Gunungjati, inisial Ro.
“Bi ini hanya merekam saja. Yang melakukan (penganiayaan) atau pelaku utama itu Ir dibantu tiga lagi yaitu Su, Wa, dan Ad,” kata Didin pada saat di SMPN 1 Suranenggala, Jalan Raya Sunan Gunung Jati KM 10, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu (5/4/2017).
Pihaknya mengatakan, kalau pelaku dan korban dalam video Youtube tersebut adalah teman sepermainan, korban yang telah dianiaya karena telah dianggap sebagai teman yang berkhianat karena telah beteman dengan kelompok lainnya.
“Awalnya yang mau melakukan (penganiayaan) Ir sendiri, tapi teman-temannya yang lain terpancing emosi. Itu bisa kita lihat di video waktu mau melakukan, Ir menghalangi temannya yang mau pukul tapi tidak tertahan,” ucapnya.
Setelah adanya kejadian tersebut, kata Didin, pihak keluarga korban yang telah mendatangi rumahnya yang saling berdekatan. Dalam pertemuan yang telah dilakukan itu, telah mendapat kesepakatan kalau masalah seperti dalam video Youtube itu tidak perlu di bawa ke jalur hukum dan diserahkan sepenuhkan kepada pihak sekolah dan diselesaikan secara kekeluargaan.
Didin mengatakan, kalau kedua keluarga yang telah menyetujui adanya kesepakatan damai. “Kedua keluarga tidak mau jadi masalah, karena anak-anak ini saling kenal dan berteman. Terlebih anak kita (pelaku) dan korban itu sekarang kelas IX, jangan sampai mengganggu ujian,” kata dia.
baca juga :