Mengungkap Kisah Mbah Fanani, Seorang Petapa di Pegunungan Dieng yang Ditaksir Punya Usia 100 Tahun Lebih!
Lensaremaja.com – Mbah Fanani yang telah dijemput oleh seseorang yang tidak dikenal pada saat betapa di gunung Dieng pada Rabu ( 12/4/17), penjemputan tersebut telah menimbulkan kontroversi. Beberapa waktu ini, orang tua berkulit putih ini bersama dengan beberapa orang yang telah menjemputnya di Indramayu.
Di Indramayu Mbah Fanani telah didampingi oleh Azun Mauzun, pihaknya telah mengklim telah memberikan klarifikasinya terkait dengan penjemputan tersebut kepada beberapa kiai di Jawa Tengah dan Jawa Timur, karena banyak yang menanyakan penjembutan itu kepada pihaknya.
“Memang ada kekhawatiran dari para kiai di Jawa Tengah dan Jawa Timur terhadap kondisi mbah Fanani,” ucapnya, Minggu (16/4/17).
Pihaknya menyatakan, kalau saat ini orang yang didampinginya itu dalam kondisi sehat dan aman dan sekarang berada di petilasan Dampu Awang Indramayu. Dia juga telah menjelaskan terkait dengan hal tersebut kepada Kesultanan Cirebon serta keluarga Mbah Fanani diCirebon.
Pada awalnya, Azun mengatakan kalau dia telah mendapatkan mandat dari Abag Rojab sesepuh di Indramayu pada tiga bulan lalu untuk menjemput Mbah Fanani, akan tetapi hal tersebut baru dilakukan pada Kemis kemarin.
“Mbah Fanani sendiri yang meminta pindah ke Indramayu pada Abah Rojab. Saya kurang tahu bagaimana keduanya saling berkomunikasi,” ucapnya.
Dia mengatakan, kalau penjemputan itu dilakukan oleh beberapa orang dengan menggunakan tiga mobil. Mereka yang pergi setelah Magrib dan sampai pada lokasi tujuan penjemputan pada pukul 23.00 Wib.
Pada saat dilakukan penjemputan, tidak adanya paksaan yang telah dilakukan kepada beliau, bahkan beliau yang terlihat senang karena permintaannya untuk dilakukan penjemputan telah dilakukan.
“Sepanjang jalan pulang ke Indramayu beliau memang kan selama ini tidak pernah ngomong. Tapi raut wajahnya terlihat senang,” ujarnya.
Setelah sampai di Indramayi, dia yang langsung menggantikan pakaian sarung yang dikenakan oleh beliau dan bantal yang dibawanya dari dieng. “Alhamdullilah kondisinya sehat dan beliau terlihat nyaman. Tapi tetep masih bertelanjang dada,” pungkasnya.
Sebelumnya, penjemputan yang telah dilakukan tersebut telah menggemparkan publik, hal itu karena banyak dari beberapa orang yang telah penasaran dengan sosok Mbah Fanani tersebut.
Pasalnya selam puluhan tahun melakukan semedi di gunung Dieng, beliau tidak bisa diajak komunikasi dengan warga sekitar. Warga yang hanya mengetahui kali orang yang melakukan semedi tersebut berasal dari Cirebon, informasi tersebut telah diperoleh dari keluarganya yang berada di Cirebon.
baca juga :
Pernikahan Gaib Antara Panglima Burung dengan Titisan Nyi Roro Kidul Batal Digelar, Kenapa?