Mengungkap Perbandingan Quick Count dan Real Count Pilkada DKI 2017!
Lensaremaja.com – Pilkada DKI jakarta putaran kedua telah digelar, dari beberapa lembaga survei yang telah ikut dalam meramaikan proses perhitungan suara, hal itu dilakukan dengan cara melakukan hitung cepat atau quick count.
BACA JUGA : Hasil Pilkada DKI: Ahok-Djarot Menang di TPS Sandiaga Uno Mencoblos!
Sebelumnya, hitung cepat yang telah dilakukan beberapa lembaga survei tersebut telah mendekati hasil rekapitulasi perhitungan suara yang dari tingkat provinsi oleh KPUD DKI Jakarta, atau banyak dikenal dengan nama real count Pilkada DKI.
Dari hasil real count Pilkada DKI putaran pertama, telah pasagan Agus Yudhoyono- Sylviana Murni memperoleh suara sebesar 937.955 suara atau 17,05 persen, sedangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat memperoleh 2.364.577 suara atau 42,99 persen, pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno mendapatkan 2.197.333 suara atau 39,95 persen.
Selian dari hasil real count Pilkada DKI tersebut, beberapa lembaga survei juga telah melakukan quick count pada hari pemungutan suara yang digelar 15 Februari 2017. Dari perhitungan cepat yang dilakukan itu telah menggunakan metode dan besaran sampel yang telah berbeda satu sama lain.
Dari lima lembaga survei yang telah mengeluarkan hasil quick count Pilkada DKI, yaitu Litbang Kompas (Agus-Sylvi 17,37 persen, Ahok-Djarot 42,87 persen, Anies-Sandi 39,76 persen), dari Cyrus Network ((Agus-Sylvi 17,13 persen, Ahok-Djarot 42,92 persen, Anies-Sandi 39,94 persen).
Dan quick count dari PolMark Indonesia(Agus-Sylvi 17,96 persen, Ahok-Djarot 42,27 persen, Anies-Sandi 39,77 persen). Dari LSI Denny JA (Agus-Sylvi 16,87 persen, Ahok-Djarot 43,22 persen, Anies-Sandi 39,91 persen), dari SMRC Agus-Sylvi 16,69 persen, Ahok-Djarot 43,19 persen, Anies-Sandi 40,12 persen).
Sedangkan pada putaran kedua yang dilangsungkan pada Rabu (19/4/17), sebelum hasil real count Pilkada DKI dikeliuarkan oleh KPUD DKI Jakarta, ada beberapa lembaga survei yang telah melakukan quick count.
Yaitu Litbang Kompas (Ahok-Djarot 42 persen, Anies-Sandi 58 persen), PolMark Indonesia (Ahok-Djarot 42,44 persen, Anies-Sandi 57,56 persen), dari LSI Denny JA (Ahok-Djarot 42,33 persen, Anies-Sandi 57,67 persen), dan SMRC (Ahok-Djarot 41,94 persen, Anies-Sandi 58,06 persen).
Sebelumnya, Peneliti Litbang Kompas, Ratna Sri Widyaastuti menyampaikan, kalau hasil quick count dari pihaknya dan hasil real count Pilkada DKI Jakarta yang tidak berselisih jauh, yaitu sekitar 0,02 persen.
Selisih tersebut adalah hasil dari Pilkada DKI putaran pertama pada perbandingan quick count dan real count Pilkada DKI, sehingga selisih yang sama kemungkinan juga dapat terjadi dari hasil perhitungan suara yang akan dilakukan KPUD DKI Jakarta.