Habib Rizieq Shihab Merasa Terancam, Ini Saran dari Pihak Kepolisian!
Lensaremaja.com – Beberapa waktu ini telah dikabarkan kalau pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq telah mendapatkan teror. Ancaman itu disebutkan datang dari seorang sniper yang tidak dikenal di kediamannya yang berada di di Megamendung, Bogor, Jawa Barat.
BACA JUGA : Polisi Ungkap Adanya Komunikasi 2 Jalur dalam Ponsel Habib Rizieq Shihab dan Firza Husein!
Dengan adanya kejadian teror yang menimpanya itu, dikabarkan kalau Habib Rizieq telah bertolak keluar negeri, yaitu di Saudi Arabia. Hal itu dilakukannya lantaran dirinya yang telah merasa tidak aman lagi pada saat di Indonesia.
Terkait dengan adanya isu teror yang telah beredar beberapa waktu lai, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono telah memberikan saran alangkah baiknya jika Habib Rizieq melaporkan kepada pihak kepolisian.
“Bisa juga ke LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban) kalau ada intimidasi,” kata Argo, Rabu (3/4/17).
Sebaiknya Habib Rizieq, menurut Argo melaporkan kejadian tersbut kepada LPSK. Hal itu dapat dilakukan bila dirinya memang benar-benar merasa terancam dengan adanya teror spiner yang telah terjadi di kediamannya.
Lantaran hal tersebut sudah menjadi prosedur yang dapat dilakukan oleh seseorang untuk melaporkan kepada pihak LPSK, jika mereka memang telah mendapatkan serangan atau ancaman dalam kehidupannya.
Dengan adanya laporan tersebut, maka pihak kepolisian akan dapat melakukan penyelidikan dengan adanya teror yang telah terjadi itu, untuk mengetahui siapa yang menjadi pelaku dan apa motif dari aksi yang dilakukannya.
Namun sejauh ini, Habib Rizieq yang masih belum meminta bantuan kepada pihak kepolisian terkait dengan adanya ancaman teror di kediamannya tersebut. Padahal pihak polisi yang siap untuk memberikan perlindungan kepada pihaknya.
“Silahkan saja kalau mau buat surat perlindungan ke polisi,” tutur Argo.
Diketahui sebelumnya, kalau pihak dari Habib Rizieq yang baru melaporkan kejadian toror penempakan tersebut kepada pihak Komnas HAM. Mereka yang telah menyebutkan kalau teror tersebut telah dilakukan oleh seorang sniper.
Namun bidikan yang telah diarahkan tersebut meleset dari targetnya, sehingga peluru dari penembak tersebut tidak mengarah pada target dan telah mengarah kepada pendopo yang berada di kediaman pemimpin FPI tersebut.
