Berita Hari Ini: Basmi Video Hot dan Kekerasan, Facebook (FB) Rekrut 3.000 Karyawan!
Lensaremaja.com – Dalam beberapa waktu balakangan ini banyak tersebar koten tidak pantasn telah beredar di Facebook (FB). Khususnya pada fitur tayangan langsung atau live. Karena banyak rekaman pemukulan, penembakan, serta pembunuhan yang sudah banyak ditonton ribuan orang.
BACA JUGA : Blusukan AS, Bos FB Mark Zuckerberg Siap-Siap Maju Jadi Capres 2020?
Sehingga dengan itu, akan melakukan pengawasan tambahan untuk beberapa postingan yang telah diunggah oleh miliaran penggunanya. Oleh karena itu, hal ini akan dilakukan dengan cara melakukan perekrutan 3.000 orang tambahan.
“Kalau ingin membangun komunitas yang aman, kami harus bertindak cepat,” tulis pemilik sekaligus CEO Facebook Mark Zuckerberg sebuah unggahan yang telah dilakukan pada pekan ini.
“Kami berupaya membuat video-video (berisi kekerasan) ini lebih mudah untuk dilaporkan supaya lebih cepat ditindak- entah untuk membantu orang yang butuh bantuan (misalnya hendak bunuh diri) atau menghapus posting yang bersangkutan,” sambungnya.
Adanya penambahan 3.000 orang tersebut akan ditugaskan pada tim review FB, untuk sekarang ini sudah ada 4.500 orang. Tugas yang telah diberikan kepada tim ini adalah untuk memberikan pengawasan kepada beberapa konten, tidak hanya untuk video saja namun juga yang lainnya.
Para anggota yang telah direkrut oleh FB ini kebanyakan adalah para pekerja kontrak yang berlokasikan di luar negeri, seperti para pekerja dari India dan juga Filipina untuk masuk dalam tim review.
Sebelumnya, adanya beberapa kritikan yang telah menyatakan kalau FB terbilang lambat dalam mengatasi adanya konten yang tidak pantas untuk disebarluaskan dalam jejaring sosial ini. Sejak peluncuran pada tahun lalu, dalam fitur video live sudah ada 50 aksi kriminal yang telah dilakukan. sebagaimana yang dikutib dari Reuters, Jumat (5/5/17).
Salah satunya adalah, di Indonesia sendiri sudah ada kasus pembunuhan yang telah dilakukan seorang pria yang telah ditayangkan secara live. Dan video tersebut juga telah banyak yang menonton.
Di Thailand sendiri pada April lalu, juga telah terjadi kasus serupa yang juga telah disiarkan langsung di FB. Kali ini melibatkan seorang ayah yang melakukan pembunuhan kepada anaknya yang masih berusia 11 tahun.