Inilah 5 Fakta Aparat Terpaksa Hadang Massa FPI Masuk ke Bandara Supadio!
Lensaremaja.com – Bandara Supadio, Kubu, Raya, Kalbar, tiba-tiba suasananya menjadi tegang, hal itu terjadi pada Jumat (5/5/17) kemarin sore. Hal ini lantaran polisi yang telah memberikan larangan kepada massa dari Front Pembela Islam (FPI) dan Laskar Pembela Islam (LPI) Kalbar.
Larangan tersebut untuk melakukan penjemputan kepada Ketua Umum (Ketum) DPP FPI Ustaz Sobri Lubis bersama Ketua Gerakan Nasional Pembela Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) Ustaz Bachtiar Nasir. Keduanya yang telah berencana untuk menghadiri adanya pelantikan pengurus DPC FPI Sungai Raya di Sakura Blits, Jalan Adisucipto, Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya.
Para massa dari FPI dan LPI tersebut yang telah bergerak dari kawasan Tanjung Raya I, kemudian mereka yang akan melakukan konvoi untuk menuju ke Supadio untuk memberikan sambutan kedatangan dari dua tokoh Islam Indonesia tersebut.
Sedangkan pengamanan yang telah dilakukan di Kota Pontianak diperketat. Hal ini tidak seperti biasanya, karena sejak siang, kepolisian yang telah berkoordinasi dengan TNI telah melakukan penjagaan di halaman Hotel Garuda.
Hingga waktu yang semakin sore, jumlah anggota kepolisian dan TNI yang telah melakukan penjagaan diperbanyak. Sebagian dari aparat keamanan ini telah dilengkapi dengan senjata lengkap.
Beberapa mobil berat juga telah disediakan untuk melakukan pengamanan, terlihat dilokasi ada mobil watercannon serta mobil pembawa kawat berduri. Setelah hari semakin sore, kedaraan berat tersebut bertambah.
Personel kepolisian dan TNI yang sudah blockade di tempat tersebut, sehingga telah menimbulkan kemacetan panjang. Para anggota FPI dan LPI Kalbar yang terlihat ingin meminta izin agar merek dapat melintas.
Terlihat Habib Muhammad Iskandar melakukan negosiasi dengan Kasat Sabhara Polresta Pontianak, Kompol Albert Manurung, dan Kapolsek Sungai Ambawang AKP Hardik. Ketua FPI Kalbar tersebut menyatakan kalau penjemputan ini telah disampaikan kepada Kapolresta Pontianak, Kombes Pol Iwan Imam Susilo dan diberi izin.
Namun negosiasi tersebut tidak kunjung menemukan solusi. Kapolda Brigjen Pol Erwin Triwanto mengatakan akan mempelajari pada tiap permasalahan di Kalbar. Pihaknya menilai tidak ada masalah terkait dengan kedatangan ulama ke Kalbar, selama mereka tidak memprovokasi.
“Sudah sepakat besok (kemarin), kita sudah berikan masukan ke panitia dan berikan solusi yang intinya ulama memang yang bukan provokatif,” kata dia pendopo rumah dinas Gubernur Kalbar, Kamis (4/5/17).