Bagaimana Nasib Program Ahok-Djarot Saat Jakarta Dipimpin Anies-Sandi?
Lensaremaja.com – Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengatakan, anggaran tahun 2018 akan menjadi wewenang penuh kepada gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Sehingga dengan itu, adanya program dan kebijakan yang akan masuk dalam APBD DKI Jakarta 2018 adalah program yang sudah direncanakan calon gubernur dan wakil gubernur yang baru itu.
“Tahun 2018 itu sudah full gubernur terpilih sampai 2022 nanti,” kata Saefullah di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (22/5/2017).
Dengan adanya situasi tersebut, lalu bagaimana program-program yang sudah dibuat oleh pemerintah sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat, yang salah satunya adalah program bedah rumah?
Saefullah mengatakan, adanya program bedah rumah yang merupakan program Ahok-Djarot di Cilincing tetap akan diteruskan. Penerusan tersebut akan dilakukan hingga selesai dalam penggarapannya untuk program itu.
Namun, untuk nantinya pada tahun 2018, akan adanya penyesuaian kepada program Anies-Sandi. Karena menurut Saefullah, pasangan ini juga telah memiliki beberapa program rumah yang sudah direncanakannya.
“Anies-Sandi kan juga punya program rumah misalnya rumah DP 0, lalu konsep rusun di DKI Jakarta kan masih dibutuhkan,” ungkap dia.
Akan tetapi, pihaknya menjelaskan kalau sekarang ini rumah susun yang sudah dibangun dari program Ahok-Djarot memang sangat dibutuhkan warga Jakarta. Walau sudah bukan era pemerintahan mereka.
Untuk nantinya beberapa program Ahok-Djarot tersebut akan disesuaikan dengan program yang akan dilakukan oleh Anies-Sandi, yang salah satunya adalah pembagian rumah rusun untuk warga DKI Jakarta.
BACA JUGA : Soal Program DP Rumah 0 Rupiah, Anies Baswedan: Akan Dimulai 2018!
“Kan sama-sama butuh rusun, nanti packaging-nya seperti apa bisa dibicarakan. Mau DP 0, mau sewa, nanti bisa dibicarakan,” papar Saefullah.
Begitu juga dengan adnaya program Kartu Jakarta Pintar Plus yang telah digalang oleh Anies-Sandi. Saefullah mengatakan, adanya konsep KJP pada program Ahok-Djarot tersebut masih akan tetap dilanjutkan. Akan tetapi, hal itu akan dilakukan penyesuaian dengan program yang dibawa oleh Anies-Sandi.
“Jadi tetap ada tapi ditambahin ‘plus’. Seperti apa plusnya? Apakah pesertanya yang bertambah? Atau keterjangkauan sasarannya yang ditambah? Atau usianya? Nah ini masih dibicarakan,” ujarnya.
Terkait dengan adnaya pembangunan transportasi semperti mass rapid transit (MRT) danlight rail transit (LRT), pihaknya mengatakan, kalau program Ahok-Djarot tersebut pasti akan berlanjut, karena itu merupakan program strategis nasional.
“Itu kan program strategis nasional. MRT mesti dilanjutkan, veldrome juga program strategis nasional. LRT juga harus diteruskan,” tutupnya.