Heboh Tindakan Persekusi di Medsos, Begini Cara Menghindarinya!
Lensaremaja.com – Beberapa waktu ini di media sosial telah banyak adanya ajakan tindakan persekusi. Adanya hal tersebut biasanya diserukan kepada sebuah postingan di media sosial yang telah dianggap menyinggung kelompok tertentu.
BACA JUGA : Polisi Ringkus Admin Akun Muslim_Cyber1 Pembela Habib Rizieq, Begini Reaksi Pihak FPI
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tindakan persekusi adalah suatu permburuan sewenang-wenang kepada seseorang atau beberapa warga dan disakiti, ditumpas, serta di persusahkan.
Terkait dengan dengan adanya tindakan persekusi pada sebuah postingan di media sosial, Regional Coordinator Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet), Damar Juniarto menilai, adanya tindakan yang dulakukan tersebut akan berdampak pada acaman serius pada demokrasi.
Menurutnya, adanya tindakan persekusi akan dapat membuat proses penegakan hukum seakan-akan tergantung pada tekanan dari massa. Dan biasanya tindakan ini kebanyakan sekarang dilakukan dimedia sosial.
Pada media sosial ada sejumlah etika yang patut untuk diturut pada saat ingin memposting sesuatu. khususnya untuk menghindari adanya tindakan persekusi yang dapat merugikan diri sendiri. Oleh karena itu, berikut tips yang diberikan Direktur Eksekutif ICT Watch, Donny B.U terkait dengan beretika dalam media sosial.
“Think before posting. Karena orang kan mentang-mentang pakai media sosial, gadget, lalu seolah tidak berhadapan langsung dengan yang bersangkutan. Merasa tidak ada konsekuensi,” ujarnya.
BACA JUGA : Siapa Sebenarnya Pengunggah Chat Habib Rizieq dan Firza Husein ke Media Sosial?
Pihaknya menyarankan kepada netizen untuk mempertimbangkan segala konten yang ada di media sosial mereka yang telah berdasar pada tiga langkah ini.
- Bayangkan mengucapkannya langsung
sebelum mengunggah beberapa hal di media sosial, bayangkan jika semua itu dilakukan secara langsung dihadapan orang yang bersangkutan. Jika timbul keraguan, maka alangkah baiknya jika tidak mengunggahnya karena mungkin akan menyinggung perasaan orang.
“Yang harus selalu diingat adalah pesan yang akan disampaikan itu sama dengan komunikasi face to face dengan orang bersangkutan. Kalau face to face mau ngomong begitu tidak, kalau tidak ya jangan (diunggah ke media sosial),” katanya.
2. Pikirkan Manfaat
jika menilai kalau pernyataan, komentar, berita atau meme tidak akan menyinggung orang lain, maka sebelumnya pikirkan terlebih dahulu manfaat dari itu semua.
“Kita kan bisa memikirkannya, mengolah informasi. Kalau memang informasi itu benar, lalu ditimbang apakah perlu atau tidak, apakah memiliki manfaat atau tidak,” kata Donny.
3. Cek fakta, cari informasi bandingan
yang terpenting sebelum berbicara di media sosial, anda harus terlebih dahulu memahami dan mengolah informasi tersebut. Karena sekarang ini ada banyak alat untuk membuat sebuah perbandingan, seperti Google dan yang lainnya. Pada intinya pernyataan yang disampaikan pada media sosial bukanlah kabar bohong (hoax).
“Kita kan bisa memikirkannya, mengolah informasi. Kalau memang informasi itu benar, lalu ditimbang apakah perlu atau tidak, apakah memiliki manfaat atau tidak,” ujar Donny.
“Cek dan ricek, klarifikasi dulu. Hal seperti ini mestinya otomatis dilakukan,” sambungnya.
BACA JUGA : Heboh, Video Hot Pasangan Anak Di Bawah Umur Beredar Luas Lewat Media Sosial!