Pemerintah Berlakukan Kurikulum Ganda, Panitia SNMPTN Merasa Direpotkan !
Lensaremaja.com – Panitia dari SNMPTN yang akan berlangsung pada tahun 2016 kali ini ternyata merasa dipersulut dengan adanya puluhan ribu sisa – siswi SMA sederajat yang menerapkan kurikulum pada tahun ajaran 2006 dan kurikulum tahun ajaran 2013.
Rochmat, selaku Kertua Panitia dari SNMPTN mengatakan bahwa pemeringkatan siswa – siswi yang layak untuk menjadi peserta disesuaikan dengan kurikulum yang berlakun. Terkait dengan hal tersebut, Rochmat mengatakan bahwa pihaknya telah meminta kepada Menteri Pndidikan dan Kebudayaan untuk tidak mebolak balik penggunaan kurikulum, karrena hal tersebut bisa menyulitkan pihak panitia.
Menurut Rochmat sendiri, pantinia SNMPTN tahun ini akan disulitkan damam melakukamn pemeringkatan lantaran SMA sederajat di Indonesia aka menggunakan dua kurikulum yang berbeda. Kembali menjelaskan, pihaknya harus menggunakan pemeringkatan dengan berdasarkan jumlah SKS bagi sekolah yang mengacu pada Kurikulum 2013, sedangkan untuk yang menggunakan Kurikulum 2006 akan berdasarkan jam belajar atau KTSP.
Terkait dengan penggunaan dua kurikulum tersebut, Rochmat juga menjelaskan bahwa dalam melakukan pemeringkattan SNMPTN akan menjadi tidak stabil dan akan memicu ketidak berimbangan.
Pria yag merupakan Rektor Universitas Negeri yogyakarrta tersebut juga mengatakan bahwa masih ada beberapa kriteria lain yang padaa saat menentukan mana saja siswa yang layak untuk mendaftarkan diri sebagai peserta dari Seleksi National Masuk Pergguruan Tingggi Negeri 2016,
Dari segi akreditas A, maka hanya 75% siswa – siswi yang bisa mendaftarkan diri, kemudian untuk sekolah dengan akreditas B hanya ada 50% saja.sementara itu, untuuk akreditas C, maka hanya 20% sisa – siswi yag boleh mendaftarkan diri.
Kemudian Rochmat kembali menambahkan, andai saja dalam proses pemeringkatan terdapat beberapa siswa yang lulus dengan nilai yang sama di peringkat ambang, maka semua siswa – siswi terseut boleh mendaftarkan diri ke SNMPTN.
Untuk pengisian dan verifikasi Pangkalan Data Siswa dan Sekolah akan dilakukan pada tanggal 18 Januari hingga 20 Februari. Kemudian akan diperpanjang hingga tanggal 21 Februari untuk pengisian PDSS dan pada tanggal 23 Februari nanti akan digunakan untuk verifikasi nilai oleh siswa.
Setelah sekolah dan siswa – siswi tersebut dinyatakan lulus verifikasi, maka mereka harus dengan secepatnya melakukan pendaftaran yang akan dimulai pada tanggal 29 Februari hingga 12 Maret.
Baca Juga Cara Mudah Daftar SNMPTN Online Kunjungi Plasma Telkom Terdekat !!
