Sejarawan Ini Ungkap Alasan Presiden Jokowi Jadikan 1 Juni Sebagai Hari Lahir Pancasila!
Lensaremaja.com – Pada 2016 lalu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah menetapkan pada 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila. Sehingga dengan itu, bangsa Indonesia telah memperingatinya sejak ditetapkan oleh presiden Jokowi.
Sejarawan Asvi Warman Adam mengungkapkan, alasan kenapa Presiden Jokowi telah menetapakan Hari Lahir Pancasila pada tanggal 1 Juni. Pihaknya menilai, kalau Presiden ingin menyampaikan kepada seluruh masyarakat Indonesia agar mengetahui asal usul dari lahirnya Pancasila yang menjadi ideology dan dasar negara Indonesia.
“Rakyat itu pendapat saya tidak menjadi bingung dengan adanya perbedaan pandangan yang sudah terjadi sejak awal di zaman orde lama. Jadi itu awalnya adanya penetapan (Hari Lahir Pancasila),” ucapnya dikutib dari Liputan6.com, pada saat di Gedung LIPI Gatot Subroto Jakarta, Rabu (31/5/2017).
Sejak 27 tahun lalu, adanya penetapan peringatan Hari Lahir Pancasila sudah banyak dinanti oleh semua warga Indonesia. Hal ini karena, sejak adanya orde baru di Indonesia telah memberikan larangan adanya peringatan Hari Lahir Pancasila ini.
“Karena tahun 1970, 47 tahun yang lalu, itu sebuah lembaga yang tentunya inkonstitusional. Tapi tentunya sangat berkuasa pada orde baru itu melarang peringatan hari lahir Pancasila pada 1 Juni. Sepanjang orde baru kita tahu larangan-larangan itu masih berlaku,” kata dia.
Menurut peneliti LPI tersebut, pada 18 Agustus1945 merupakan hari disahkannya Pancasila. Akan tetapi, untuk rangkaiang dalam perumusan pancasilan hingga mendapatkan lima poin seperti halnya saat ini, telah ditentukan pada 1 Juni hingga selesai pada 18 Agustus 1945.
“Pancasila yang kita kenal disahkan pada tanggal 18 Agustus itu adalah yang seperti sekarang ini. Tapi rangkaiannya itu dari tanggal 1 Juni sampai 18 Agustus,” ujar dia
“Sementara itu tanggal 18 Agustus, ditetapkan sebagai hari konstitusi, hari lahirnya UUD tahun 1945. Itu sebabnya 1 Juni itu dikatakan sebagai hari lahirnya Pancasila,” sambung Asvi.