Ceramah di Mimbar Masjid Agung Tasikmalaya, Jokowi Cerita Keragaman Negara Indonesia!
Lensaremaja.com – Dalam kunjungan kerja yang dilakukan di Tasikmalaya, Presiden Joko Widodo telah menghadiri agenda pembagian Kartu Indonesia Pintar, sertifikat tanah dan sembako ke beberapa titik kawasan tersebut.
Setelah selesai dalam agenda itu, kemudian Jokowi menuakan ibadah salat Jumat di Masjid Agung Tasikmalaya, Jawa Barat. Setelah menjalankan salat, kemudian Presiden berbicara di mimbar masjid tersebut.
Sebelum azan Zuhur dikumandangkan, Presiden sudah berada di Masjid tersebut. Dia sempat menjalankan salat dua rakaat dan salat gaib untuk para warga dan tokoh daerah yang sudah meninggal dunia.
Setelah salat Jumat selesai, imam meminta kepada Jokowi untuk menyampaikan pesan kepada para jamaah yang hadir. Dalam tausiyah (nasehat) yang telah disampaikan oleh orang nomor satu di Indonesia tersebut, dia mengingatkan soal keragaman yang ada di Indonesia. Adanya keberagaman itu merupakan takdir dan hukum Allah SWT.
“Para jemaah yang saya hormati, saya ingin mengingatkan bahwa negara kita Indonesia ini adalah negara yang besar. Dan kita dianugerahi oleh Allah begitu banyak suku, ada 714 suku. Begitu banyak pulau, 17 ribu pulau. Ada 516 kabupaten dan kota serta 34 provinsi dan 1.100 lebih bahasa lokal. Bahasa kita ini bahasa lokalnya berbeda-beda,” ujar Jokowi di Masjid Agung Tasikmalaya, Cihideunh, Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (9/6/2017).
“Sampurasun,” tambah Jokowi.
“Rampes,” jawab pada jamaah bersamaan. Terlihat banyak dari warga yang telah hadir mengabadikan momen Jokowi naik mimbar tersebut dengan beberapa posel yang mereka bawa.
BACA JUGA : Berikan Pesan Soal Ibadah, Jokowi: Sesibuk Apa Pun, Sempatkan untuk Salat!
Presiden melanjutkan, kalau pada tiap daerah telah memiliki beragam bahasa. Dia menegaskan adanya keberagaman tersebut merupakan ketetapan dari Allah SWT. “Inilah takdir Allah, hukum Allah yang diberikan kepada bangsa Indonesia yaitu keragaman suku, keragaman bahasa lokal, dan agama. Ini sudah menjadi takdir Allah, hukum Allah,” katanya.
Sehingga dengan itu, lanjut Jokowi, adanya ketetapan Allah SWR itu harus tetap dijaga dan juga dirawat, sehingga dengan hal tersebut maka akan menjadi kekuatan bagi bangsa untuk bersaing dengan negara lainnya.
“Oleh sebab itu, ini harus kita jaga, kita rawat, sebagai sebuah kekuatan, sebagai sebuah potensi untuk kita gunakan untuk bersaing dan berkompetisi dengan negara lain,” pungkasnya.
“Oleh sebab itu persaudaraan ini harus kita jaga. Ukhuwah Islamiyah kita harus kita jaga. Persudaraan antar umat muslim harus kita jaga. Jangan sampai ada saling menyalahkan, saling mencemooh, saling memfitnah, saling menjelekkan. Itu bukan budaya bangsa Indonesia yang penuh dengan nilai kesantunan dan kesopanan,” sambungnya.
BACA JUGA : Resmi Dilantik Jokowi, Ini Dia 9 Pengarah UKP Pancasila!