Aktivitas Meletus Paling Aktif, Kawah Sileri Tercatat Telah Menelan Ratusan Korban Jiwa!
Lensaremaja.com – Kawah Sileri yang berada di kawasan Dataran Tinggi Dieng yang tepatnya berada di Desa Kepakisan, Kecamatan Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah. Kawah ini memang telah memakan banyak korban jiwa karena adanya aktivitas letusannya yang masih aktif hingga sekarang ini.
BACA JUGA : Demi Pulihkan Ekosistem, Pendakian Di Gunung Semeru Ditutup Selama 3 Bulan !
Data dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Pos Pengamatan Gunung Api Dieng di Desa Karangtengah, dari tahun 1943 kawah Sileri ini masih terpatau aktivitasnya. Terlebih ada sekitar 144 orang yang menjadi korban letusan kawah tersebut yang terjadi pada 13 Desember 1944.
Kawah ini kembali menunjukkan aktivitasnya pada tahun 1956, akan tetapi dalam kejadian saat itu tidak menelan korban jiwa. Namun hingga 13 Desember 19464 kawah Sileri kembali memakan korban sebanyak 114 orang meninggal dunia akibat adanya letusan freatik eksplosif dan terus terjadi hingga 2003,2009, dan saat ini.
“Itu memang di sebelah Sileri ada Desa Jawera, itu satu kampung pada 1944 terjadi letusan di situ dan desa itu tertutup karena letusan Sileri, disertai material. Makin ke sini makin kecil, terus 2003 akhir, 2009, terus sampai saat ini,” ujar Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Dieng, Surip, Minggu (2/7/2017).
Pihaknya mengatakan, kalau letusan yang terjadi pada kawah Sileri tahun 1944 itu, material batu yang telah dilemparnya hingga mencapai radius 2 kilometer, dengan rata-rata batu yang memiliki berat mencapai 1,5 kilogram.
“Dulu pas kejadian material batu itu sampai sini (pos pengamatan Gunung Api Dieng), batu itu terlempar sampai desa sini (Desa Karangtengah), dengan berat sekitar 1,5 kilogram batunya. Padahal jarak Sileri 2 kilometer dari sini,” pungkasnya.
Terkait adanya aktivitas yang ditunjukkan oleh kawah Sileri, Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Ego Syahrial sudah menghimbau kepada semua orang agar tidak ada yang mendekati bibir kawah kurang dari ketinggian 100 meter sejak bulan April 2017 lalu.
Adanya kejadian jatuhkanya korban yang berada di kawah Sileri ini lantaran banyak orang yang tidak mengikuti rekomendari yang sudah diberikan untuk keselamatan mereka. Hingga pada akhirnya mereka menjadi korban dalam lokasi tersebut.
“Badan Geologi-KESDM sudah menyampaikan rekomendasi kepada pihak pengelola waterboom, camat-camat di sekitar kawah-kawah Dieng, Bupati Banjarnegara dan BPBD Banjarnegara,” kata Syahrial dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu 2 Juli 2017.
BACA JUGA : Berita Hari Ini: Diduga Akibat Cuaca Buruk, Pesawat Pemkab Puncak Ini Tabrak Gunung !