Ungkap Isi Di Balik Supersemar,Siapa Yang Menulis Dan Dimana Kepastian Surat Perintah Tersebut ?
Lensaremaja.com – Jum’at tangal 11 Maret 1996 pukul 13:00 WIB adalah waktu dimana munculnya atau terlahurnya Supersemar. Pada saat itu ada 3 orang berpangkat jenderal yang datang ke Isatana Bogor untuk menemui Presiden Soekarno.
Semula juga ada yang menyebutkan bahwa kedatangan dati ketiga orang henderal tersebut menggunakan sebuah helicopter, namun ada juga yang menyebutkan mereka datang dengan menunggang sebuah jeeb yang dikemudikan oleh Brigjen Muhammad jusuf yang waktu itu menjabat sebagai Menteri perindustrian.
Sebenranrnya hari itu memanglah hari dimana Soekarno sedikit kehilangan rasa bahagianya. Hal ini terlihat dari kedatangan Soekarno di Istana Bogor yang terlalu pagi. Selain itu, Soekarno juga telah pergi dari rapat cabinet yang digelar di Jakarta untuk segera tiba di Bogor dengan terlalu tergesa – gesa.
Sebenarnya ini adalah awal muda dimana muculnya Supersemar itu sendiri. Sebelumnya ketiga jenderal yang mendatangi Soekarno tersebut telah menemui Soekarno di Jl. Haji Agus Salim, Jakarta. Sedangkan, Soeharto yang pada saat itu telah menjabat sebagai Panglima Keamanan dan Ketertiban oleh Soekarno tengan dalam kondisi sakit.
Akhirnya Soeharto hanya bisa menmberikan izi kepada ketiga jenderal tersebut untuk menemui Soekarno dengan menitipkan sebuah peas yang memberitahukan bahwa Soeharto telah siap memikul tanggung jawab andai saja kewenangan tersebut diserahkan kepadanya.
Dikarenakan adanya sejumlah alasanyang datang dan terus mendesak Soekarno, akhirnya beliau memutuskan untuk surat kewenangan tersebut untuk Shoeharto. Surat itulah yang hingga saat ini dikenal dengan nama Supersemar.
Mengantongi bekkan Surat Perintah 11 maret atau Supersemar, pada saat itu Soeharto juga telah melangkah lebih maju menuju kekuasaan. Kemudian di tanggal 22 Februaari 1997, akhirnya Sekarnoo resmi menyerahkan kemudi dari pemerintah Indonesiakepada Soeharto.
Akan tetapi,, apa isi dari dokumen Supersemar yang ditanda tangi oleh Soekarno tersebut masih belum ada yang mengetahui dengan pasti. Banya beriita simpang siur yang muncul terkait dengan pemberitaan Supeersemar.
Jangankan kepastian apa isi dari Supersemar tersebut, hingga saat ini saja, kepastian keberadaan dari secarik kertas yang berisikan Supersemar itu saja masih ada yang belum mengetahui dimana dan siapa yang telah mengetiknya.