Inilah Potret Kedekatan Presiden Jokowi dengan Donald Trump di KTT G20
Lensaremaja.com – Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama dengan para peserta Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Hamburg, Jerman, melakukan sesi foto bersama. Hal ini dilakukan setelah menghadiri pertemuan Leaders Retreat di Forum G20, pada Jumat (7/7/17) waktu setempat.
BACA JUGA : Berita Terkini: Ini Hasil Kunjungan Presiden Jokowi ke Negara Turki!
Dikutip dari Biro Pers Sekretariat Presiden, sembari menunggu adanya sesi foto bersama, terlihat Presiden Jokowi berbincang akrab dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, dan Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.
Bersama dengan kesembilan pemimpin negara lainnya, ketiganya terlihat berada di barisan depan. Sedangkan Kanselir Jerman Angela Merkel yang merupakan tuan rumah berada di bagian tengah barisan paling depan, disamping kiri dan kananya ada Presiden Argentina Mauricio Macri dan Presiden Tiongkok Xi Jinping.
Setelah menjelani sesi foto bersama dalam pertemuan itu, para kepala negara dan kepala pemerintahan ini langsung menuju ke Plenary Hall, Hamburg Messe und Congress. Di tempat tersebut digunakan untuk melakukan sesi pertemuan yang mengambil tema pertumbuhan global dan perdagangan.
Dalam kesempatan kali ini, Presiden Jokowi mendorong beberapa peran negara-negara yang menjadi anggota G20 untuk bersatu dan tidak tinggal diam dalam memerangi adanya terorisme. Hal tersebut telah disampaikan presiden pada saat menyampaikan paparannya terkait dengan pencegahan terorisme.
“Apakah kita menyerah kepada teror? Apakah kita akan tetap diam? Kita tidak boleh menyerah, kita tidak boleh tinggal diam, kita harus bersatu untuk memerangi ancaman terorisme,” tegas Presiden Jokowi.
Presiden mengatakan, salah satu solusi ampuh untuk memberantas aksi terorisme yaitu dengan pendekatan yang seimbang melalui program deradikalisasi. Jokowi menyakini, dengan adanya program ini akan mencegah kepada para mantan teroris untuk melakukan aksinya kembali.
“Sejarah telah mengajarkan kita bahwa senjata dan kekuatan militer tidak bisa memberantas terorisme. Pikiran sesat hanya bisa dikoreksi dengan cara berpikir yang benar. Untuk itu pendekatan soft power berupa deradikalisasi dapat terus dilanjutkan,” ungkapnya.
Dalam pertemuan itu, pada sesi I Presiden telah didampingi oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Kepala BKPM Thomas Lembong.
BACA JUGA : BACA JUGA : Berita Hari Ini: Usai Barack Obama, Presiden Jokowi Siap Bertemu dengan Donald Trump!