Soal Pemindahan Ibu Kota, Kalimantan Selatan Tawarkan Pemerintah 2 Tempat Ini
Lensaremaja.com – Sehubungan dengan adanya kabar terkait dengan pemindahan ibu kota, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan, Achmad Sofiani mengungkapkan, pihaknya telah mengusulkan beberapa daerah untuk dijadikan alternatif selain Palangka Raya.
Beberapa daerah yang diusulkan oleh Sofiani diantaranya Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru. Dia menilai, kalau kedua kabupaten itu layak menjadi tempat pemindahan ibu kota jika dilihat dari kondisi geografis daripada di Provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.
“Laut dan daratnya sudah siap (untuk pemindahan ibu kota). Ada pelabuhan dengan laut kedalaman minus 15 meter jadi kapal besar bisa merapat langsung. Bandara di Batulicin panjang runway sudah 2.500 meter, tinggal pengembangannya,” ujar Achmad Sofiani, Kamis 13 Juli 2017.
Pihaknya mengatakan, untuk struktur tanah dikawasan itu mayoritas padat. Pihaknya juga akan menyiapkan tanah dengan luas yang mencapai 300 hektare yang mayoritas masih dalam status Hak Guna Usaha (HGU) di Tanah Bambu dan Kotabaru milik perkebunan sawit.
Dia menambahkan, sekretariat sejatinya akan melakukan survei lokasi, Namun hal tersebut tiba-tiba dibatalkan untuk turun di Tanah Bambu. Menurutnya, tim survei terlebih dahulu akan mengkonsultasikan kepada Bappenas. Hal ini dilakukan untuk membuat kajian pemindahan ibu kota antaran Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur.
BACA JUGA : Soal Pemindahan Ibu Kota ke Palangkaraya, Begini Tanggapan Djarot Saiful Hidayat
“Keuntungan Kalsel jadi maju, wilayah Kalsel pasti berkembang. Kalau soal dampak sosial, saya enggak bisa komentar, yang pasti ada dampak positif dan negatifnya,” ujarnya.
Terkait dengan itu, Erno Rudi Handoko selaku Sekretaris Daerah Kabupaten Tanah Bumbu membenarkan adanya kabar kalau Tanah Bambu akan dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk pilihan dalam pemindahan ibu kota.
Akan tetapi, dia lebih bersikap hati-hati untuk menanggapi kabar tersebut. Karena, menurut Erno, adanya wacana pemindahan ibu kota negara merupakan salah satu misi rahasia dan bernuasa politis.
“Masih tidak boleh dibuka karena banyak kepentingan. Apakah tim Setneg cukup ambil data di gubernur atau kemungkinan ke sini (Tanah Bumbu), kami belum tahu juga,” pungkasnya.
BACA JUGA : Bagaimana Reaksi Presiden Jokowi Soal Rencana Pemindahan Ibu Kota Indonesia?