Sebentar Lagi FB Akan Jual Layanan Berita Berbayar?
Lensaremaja.com – Demi mengembangkan sayap bisnisnya, raksasa teknologi Facebook (FB) memiliki rencana untuk membangun produksi berita berbayar kepada para pelanggannya. Sekarang ini pihaknya masih melakukan penbicaraan awal dengan beberapa perusahaan media untuk melakukan pembangunan media sosial yang dilengkapi dengan produksi berita.
BACA JUGA : Susul FB, WhatsApp Terancam Diblokir di Tiongkok!
Dikutib dari reuters, Kepala Mitra Berita Facebook Campbell Brown menuliskan dalam keterangannya, bahwa sekarang ini perusahaan sedang menjalankan rencana untuk melakukan peluncuran produk berita dengan berbasiskan pelanggan.
Yang pertama kali melaporkan adanya rencana FB itu adalah TheStreet. Dalam keterangannya telah menyebutkan kalau Facebookakan akan mengawalinya pada bulan Oktober mendatang. “Fitur ini memungkinkan sejumlah perusahaan media dapat membuat dinding berbayar atau paywall di fitur yang bernama Artikel Instan,” ujar Campbell dikutip Reuters, Kamis (20/7/17).
Adanya Paywall akan membawa pembacanya pada beranda tayangan, ini dimaksudkan untuk dapat memiliki layanan digital yang diinginkan. Dengan artikel instan memungkinkan sebuah perusahaan media langsung mengirimkan artikelnya kepada FB.
Untuk langkah awal yang akan dilakukan, FB akan membatasi 10 jumlah cerita yang dapat diakses dalam Artikel Instan. Setelah itu, membawa pembacanya kehalaman depan media. Hal itu dilakukan untuk mempertimbangkannya apakah akan melakukan pembelian sebagai langganan.
BACA JUGA : WhatsApp Bisa Digunakan Untuk Nonton Video Youtube?
Paywall sendiri nantinya akan diberikan kepada para pelanggan premium. FB sendiri sudah memiliki alat baru untuk mendukung kesuksesan dalam bisnis ini. Alat tersebut dapat digunakan untuk penayangan menggunakan Artikel Instan dan untuk mengukur kinerja artikel jika dibandingkan dengan situs web seluler milik mereka sendiri.
Dengan adanya layanan langganan yang akan dilakukan ini, merupakan salah satu langkah untuk mengahasilkan tambahan melalui platformnya. Tidak hanya itu, pihaknya juga akan melakukan pengujian pada iklan video mid-roll yang akan direncanakan dirilis untuk semua orang.
Akibat dari protes dari sejumlah Aliansi Media Berita di Amerika Serikat dan Kanada. Layanan berita berlangganan ini telah digagas. Mereka telah memprotes tampilan berita pada FB dan Google yang dapat membuat mereka harus tunduk pada raksasa teknologi tersebut.
BACA JUGA : Gara-Gara WhatsApp, FB Wajib Bayar Denda Rp1,6 Triliun!