Berita Terkini: Jokowi Ungkap Alasan Jumlah Orang Miskin di Indonesia Makin Bertambah!
Lensaremaja.com – Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah menjelaskan meningkatnya jumlah orang miskin di Indonesia seperti yang sudah dilaporkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), karena kurangnya koordinasi yang dilakukan antara kementerian dan lembaga(K/L).
BACA JUGA : Ini 3 Aksi Unik Presiden Jokowi di Hari Anak Nasional 2017!
Presiden membantah jika peningkatan jumlah orang miskin ini diakibatkan dari adanya masalah yang fundenmental. Karena, menurutnya pemerintah sudah mengupayakan secara maksimal untuk menekankan jumlah kemiskinan di Indonesia.
Akan tetapi, karena kurangnya koordinasi yang dilakukan antara kementerian dan lembaga membuat hasil dari survei yang sudah dilakukan BPS seolah olah memperlihatkan kalau upaya pemerintah tidak menuai hasil, hal ini terkait dengan tingkat kemiskinan di Indonesia.
“Ini sebetulnya tahapan-tahapan untuk menuju ke situ (menekan angka kemiskinan) sudah baik, sudah baik. Tetapi, pada saat survei oleh BPS, ini BPS juga saya harapkan kalau melakukan sesuatu berkaitan dengan survei, itu semua kementerian harus ngerti,” kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin (24/7/17).
Jokowi mencontohkan, kalau survei yang dilakukan oleh BPS pada waktu keterlambatan penyaluran beras sejahtera (rastra). Sehingga hasil dari survei yang dilakukan itu memperlihatkan kalau kemiskinan semakin meningkat.
”Sehingga jangan sampai pas pembagian rastranya terlambat, pas itu dilakukan survei. Masalah Itu saja sebetulnya, bukan masalah lain-lain yang fundamental. Kalau kemarin sinkron tidak akan, saya jamin pasti turun yang namanya kemiskinan itu. Hanya keterlambatan rastra itu sampai ke rumah tangga sasaran. Ini tolong hati-hati mengelola hal-hal yang sensitif seperti ini,” jelas Jokowi.
BACA JUGA : Presiden Jokowi Diuntungkan UU Pemilu dari Presidential Treshold 20 Persen!
Sehingga dengan ini, Jokowi meminta kepada Kementerian Koordinator (Kemenko) untuk dapat mengkoordinir bantuan-bantuan sosial yang sudah menjadi program pemerintah secara baik. Dengan hal tersebut, maka dapat menekankan angka kemiskinan di Indonesia.
”Saya minta juga semua kementerian, lembaga untuk memberikan perhatian dalam menekan kemiskinan. Dan saya minta Menko untuk mengkoordinasi hal-hal seperti ini. Ini sudah urusan koordinasi saja,” tegasnya.
Sebelumnya, dari hasil survei yang dilakukan oleh BPS menunjukkan jumlah kemiskinan di Indonesia mengalami penambahan 6.900 orang, sehingga berjumlah 27.771,22 juta orang pada Maret 2017 lalu, jumlah itu jika dibandingkan dengan September 2016 lalu yang mencapai 27.764,32 juta orang.
BACA JUGA : Setya Novanto Hanya Jadi ‘Beban’ Di Pemerintahan Jokowi-JK?