Berita Terkini: Peduli Palestina, Jokowi Didesak Boikot Produk Israel!
Lensaremaja.com – Wakil Ketua Komisi I DPR-RI Tubagus Hasanuddin mendesak Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk membuka Kedutaan Besar (Kedubes) di Palestina dan melakukan boikot produk Israel. Hal ini dinilai dapat mengurangi konflik yang terjadi antara Palestina dan Israel.
BACA JUGA : MUI Serukan Muslim Bacakan Qunut Nazilah untuk Masjid Al Aqsa dan Palestina, Begini Bacaan Doanya!
“Indonesia juga harus mendorong diresmikannya Kedutaan Besar Indonesia di Palestina. Jadi, bila Kedubes RI ada di Palestina, maka semakin nyata pengakuan Indonesia atas kedaulatan Palestina,” kata dia melalui pesan singkatnya, Selasa (25/7/17).
Walau sekarang ini Indonesia sudah membuka konsultan kehormatan RI di Palestina, menurut Hasanuddin, hal ini masih kurang untuk meredakan konflik yang sekarang ini sedang terjadi di negara tersebut.
Sebab, keberadaan kantor pusat Kedubes Indonesia sekarang ini berada di Amman, Yordania. Oleh karena itu, kata dia, tidak akan memiliki pengaruh besar kepada kepentingan politik dari negeri Pelestina sekarang. Pihaknya juga meminta untuk melakukan boikot produk Israel.
“Dalam bidang diplomat, di PBB, Indonesia juga harus menekan Dewan Keamanan PBB dan bekerja sama dengan negara yang mendukung kemerdekaan Palestina, seperti, Prancis, Polandia, Rusia, dan Inggris,” ujar dia.
BACA JUGA : Berita Hari Ini: Serangan Truk Bunuh 4 Tentara Israel Adalah Ulah ISIS?
Tidak hanya itu, dia juga berharap kepada pemerintah untuk berani mengambil tindakan boikot produk Israel. Aksi boikot produk Israel ini sebagai bentuk protes dari perilaku negeri tersebut kepada para penduduk yang ada di Palestina.
“Indonesia harus melakukan upaya yang lebih keras lagi dalam bidang ekonomi dan diplomat. Dalam bidang ekonomi harus berani memboikot produk-produk Israel dan pendukung Israel yang masuk ke Indonesia,” tutur Hasanuddin.
Adanya permintaan untuk melakukan boikot produk Israel ini dilakukan setelah pemerintah Israel diketahui telah menutup Masjid Al Aqsa, Yerusalem. Bahkan pada masjid itu telah dipasangkan metal detector dan pintu putar. Tindakan ini dilakukan setelah adanya insiden berdarah pada Jumat (14/7/17).
Pada awalnya, Israel menuduh pemuda dari Palestina melakukan pembunuhan kepada tiga anggota polisi mereka yang sedang bejaga di dekat masjid. Karena adanya tuduhan tersebut, pengetatan pengamanan dilakukan disekitar lokasi.
BACA JUGA : Berita Hari Ini: Panasnya Aleppo Warnai Rumutnya Konflik di Timur Tengah !