Berita Terkini: Soal Konflik Palestina dan Israel, Begini Saran Wapres Jusuf Kalla!
Lensaremaja.com – Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan, untuk menyikapi adanya konflik Palestina yaitu peristiwa di Masjid Al Aqsa, rakyat yang di negeri itu harus bersatu terlebih dahulu. Sehingga dengan itu, agar tidak timbul lagi perbedaan kepentingan politik terkait dengan konflik Palestina-Israel.
BACA JUGA : Berita Terkini: Peduli Palestina, Jokowi Didesak Boikot Produk Israel!
Oleh karena itu, dia meminta kepada Hamas dan Fatah untuk menyamakan pemahaman terlebih dahulu. Hal ini untuk meredakan adanya koflik yang sekarang ini terjadi di negara tersebut.
“Orang Palestina sendiri harus bersatu. Karena sampai sekarang di Palestina, Fatah dengan Hamas tidak bersatu. Jadi, bagaimana mereka melawan Israel kalau sendirian,” kata JK di kantor Wapres, Jakarta, Selasa, 25 Juli 2017.
Pihaknya mengatakan, konflik Palestina dan Israel memang merupakan masalah klasik yang sudah ada sejak dulu. Karena sudah banyak sikap yang diberikan dari OKI dan beberapa negara lainnya soal konflik Palestina dan Israel ini.
“Ini masalah klasik sebenarnya. Kita sudah pernah Summit di sini melalui OKI dengan segala macam seruan, dengan segala macam upaya di Dewan Keamanan PBB,” jelasnya.
Oleh karena itu, JK mengatakan, Palestina tidak perlu lagi untuk meragukan kesolidan dari negara-negara Islam terkait dengan adanya konflik Palestina dan Israel ini. “Kalau solidaritas, sangat tinggi di mana-mana,” ujar JK.
BACA JUGA : MUI Serukan Muslim Bacakan Qunut Nazilah untuk Masjid Al Aqsa dan Palestina, Begini Bacaan Doanya!
Sebelumnya konflik Palestina ini semakin memucak setelah pemerintah Israel memasangkan metal detector dan pintu putar yang berada di depan Masjid Al Aqsa. Tindakan ini dilakukan setelah adanya peristiwa berdarah yang terjadi pada Jumat (14/7/17).
Pada awalnya telah muncul tuduhan dari Israel kalau pemuda Palestina sudah membunuh tiga tentara mereka di dekat masjid tersebut. Karena adanya hal itu, pengamanan yang ada di tempat tersebut terus diperketat.
Kebijakan yang diambil itu telah memancing demonstrasi besar, unjuk rasa rakyat Muslim Palestina yang berujung pada kericuhan dengan para polisi Israel. Dalam peristiwa itu telah menyebabkan 50 demonstran mengalami luka-luka, empat diantaranya adalah seorang petugas medis.
BACA JUGA : Berita Hari Ini: Serangan Truk Bunuh 4 Tentara Israel Adalah Ulah ISIS?
