Santoso Pelatih Calon Pengikut ISIS Dan Penerima Dana Aliran Dari Suriah!!
lensaremaja.com– Seorang bernama Santoso dan sejumlah warga negara Indonesia, bahkan warga negara China etnik Uighur telah diduga bergabung dengan jaringan ISIS. Kelompok Islamic State of Iraq and Syria di Suriah tersebut masih mencari anggota.
Pengikut yang ada di kawasan Asia telah diwajibkan untuk menjalani tadrib (pelatihan militer) di kelompok Abu Wardah atau pemilik nama Santoso tersebut. Pria ini telah di percaya oleh Al-Bhagdadi yang merupakan pemimpin ISIS untuk melakukan pelatihan terhadap para pengikut ISIS.
Dan sebelum para pengikut berangkat ke Suriah, mereka harus mengikuti pelatihan militer terlebih dahulu di Poso dengan pimpinan Santoso. Hal ini diungkapkan oleh KApolda Sulawesi Tengah Brigjen Rudy Sufahriadi.
Rudi juga mengungkapkan, setelah Santoso membai’atkan diri bergabung dengan kelompok ISIS, pemimpin ISIS, AL Bhagdadi langsung memberikan respon positif terhadapnya. Sejak saat itulah pria ini langsung diberi kepercayaan untuk membangun jaringan ISIS di wilayah Indonesia.
Bukan hanya itu, Santoso juga disebut-sebut sebagai penerima aliran dana dari kelompok yang sering melakukan teror di sejumlah wilayah tersebut. Kapolda Iqbal belum mengetahui tentang dana tersebut, yang mengetahui pihak Densus.
Namun, kemungkinan besar dana tersebut dikirimkan melalui seorang kurir. Santoso yang telah diberi kepercayaan untuk membangun jaringan ISIS di Indonesia tersebut bergabung dengan kelompok karena merasa Ideologi milik ISIS sama dengan Ideologi yang dimilikinya.
Bukan hanya ikon barat, tapi juga muslim yang dianggap memiliki aliran yang berbeda dengan kelompok tersebut akan diakui sebagai thogut yaitu orang muslim yang dihalalkan darahnya. Kelompok ini telah menganut aliran Takfiri.
Santoso juga menyetujui aliran tersebut. Takfiri adalah aliran yang mengkafirkan orang yang dianggap tidak memiliki aliran yang sama dengan kelompok tersebut. Bukan hanya itu, muslim yang tidak sejalan dengan mereka, dianggap darahnya adalah halal.
Bahkan, anggota yang melakukan pembelotan akan juga dihalalkan untuk dibunuh, mereka berbeda dengan Al-Qaeda. Sedangkan banyaknya warga Indonesia yang mulai bergabung dengan ISIS, dikarenakan tertarik dengan propaganda yang ISIS lakukan selama ini.
baca juga : Berita Terkini: ISIS Berhasil Teror Brussels, Media Sosial Digegerkan Video Heboh Perayaan Kemenangan!!
