Perusahaan dan Pemerintah Telah menyiapkan Uang Tebusan Untuk Menyelamatkan 10 WNI Yang Disandera Kelompok Abu Sayyaf !
lensaremaja.com– Kelompok Abu Sayyaf telah mengancam akan menghabisi nyawa dari pasa sanderanya termasuk 10 WNI yang telah mereka culik dari kapal Brahma 12. Batas waktu untuk negosiasi dan menebus para sandera berakhir pada 8 April 2016.
Pemerintah dan perusahaan telah menyiapkan uang tebusan yang diminta oleh kelompok tersebut. Negosiasi untuk membebaskan 10 WNI yang telah disandera kelompok Abu Sayyaf pun berlangsung. Akan tetapi, rincian tentang negosiasi tersebut tidak dibeberkan oleh pemerintah.
Pada acara Silahturahmi Kebudayaan di Ruang Nusantara Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, pada Kamis, 7 April 2016 lalu, Duta Besar Filipina untuk Indonesia, Maria Lumen Isletta telah menolak menjelaskan dengan rinci upaya tersebut.
Hal itu dikarenakan dapat membahayakan nyawa dari 10 WNI yang sampai saat ini masih disandera oleh kelompok Abu Sayyaf di Filipina tersebut. Sementara itu, pihak keluarga dari para sandera tengah dilanda kecemasan.
Pemerintah pun menyampaikan agar keluarga dari para sandera tersebut tetap sabar dan juga tabah dalam menghadapi insden tersebut. Pihak perusahaan juga telah melakukan dialog dengan keluarga para sandera.
Salah satunya adalah ayah dari kapten kapal Brahma 12, Peter Tonsen Barahmana. Pihak perusahaan telah menyiapkan tebusan dan juga siap membayar seperti yang diminta oleh kelompok Abu Sayyaf tersebut.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan jika Menhan juga telah menyiapkan uang tebusan yang diminta oleh kelompok teroris Filipina tersebut. Akan tetapi pihak Menha tidak menyebutkan darimana uang tebusan yang telah siap tersebut berasal.
Yang jelas uang tebusan yang telah siap dibayarkan ke kelompok Abu Sayyaf untuk menebus para sandera tersebut bukan dari uang negara. Akan tetapi ada pula yang tidak menyetujui opsi membayar tebusan kepada teroris.
Ketidak setujuan itu diungkapkan oleh pengamat pertahanan dan militer Connie Rahakunduni Bakrie. Menurutnya pihak kita tidak boleh melakukan negosiasi seperti itu dengan teroris. Telah diketahui, kelompok Abu Sayyaf telah meminta tebusan hampir 15 miliar rupiah.
baca juga : Berita Terbaru Abu Sayyaf: Perusahaan Pemilik Kapal Akan Bayar Rp 14,3 Miliar Kepada Abu Sayyaf Tapi Belum Tau Waktunya!!