Atas Kematian 18 Militer Filipina Ketika Bertempur Dengan Kelompok Abu Sayyaf, Presiden Minta Maaf !
lensaremaja.com– Setelah pertempuran baku tembak antara militer Filipina dan kelompok Abu Sayyaf yang menewaskan 18 tentara Filipina, Presiden Filipina, Begnigno Aquino III telah mengunjungi keluarga 18 tentara yang telah tewas tersebut.
Kedatangan Presiden tersebut untuk meminta maaf kepada keluarga korban. Permintaan maaf dari Presiden tersebut disampaikan di Edwin Andrews Air Base (EAAB) setelah beberapa keluarga korban memberikan tuntutan pengjelasan tentang aksi terburuk dari pemerintah Filipina.
Sedangkan 15 bulan yang lalu pemerintah Filipina telah melakukan kampanye antiteroris sejak pembantaian Mamasapano. Pihaknya telah meminta maaf dan akan memberikan bantuan kepada para keluarga korban yang telah dibantai kelompok Abu Sayyaf dalam pertempuran di Basilan.
Menurut Rosalinda Domingues yang merupakan bibi dari Pfc. Doreen Aspurias salah satu tentara yang tewas ketika melawan kelompok Abu Sayyaf, sebagian besar keluarga yang bertemu dengan Presiden tengah mencari jawaban kenapa pada saat terjadi pertemburan, bala bantuan begitu lama datang untuk melakukan penyelamatan.
Seharusnya bala bantuan segera datang ketika tentara dari Batalyon Infanteri 44 yang sebelumnya dikerahkan untuk melacak keberadaan kelompok Abu Sayyaf. Operasi militer Filipina tersebut memang telah diluncurkan sejak Sabtu beberapa waktu yang lalu.
Militer dikerahkan sejak maraknya aksi penculikan warga Asing yang dilakukan oleh kelompok Abu Sayyaf dengan meminta uang tebusan. Ketika itu 10 warga negara Indonesia juga telah disandera sejak bulan Maret.
Dan sampai saat ini, 10 warga negara Indonesia tersebut belum juga dapat dibebaskan. Akan tetapi, telah dipastikan jika 10 WNI sandera tersebut tidak sedang berada di Basilan atau medan tempur ketika militer Filipina dan kelompok Abu Sayyaf melakukan aksi baku tembak beberapa waktu yang lalu.
Wanita yang telah bertemu dengan Presiden Aquino tersebut telah mengaku menerima permintaan maaf yang tulus dari Presiden Filipina tersebut. Aquino telah mengatakan jika kelompok teroris tersebut memang telah lama membawa penderitaan.
Pihaknya ingin mengakhirinya, pada waktu pertempuran tentara telah berada di garis depan untuk mengamankan perdamaian Tanah Air.
baca juga : Berita Terkini : Inilah Resiko Besar Jika Pemerintah Penuhi Tuntutan Abu Sayyaf !