Kapal Perang Mulai Dikerahkan Untuk Mengatasi Kelompok Bersenjata Abu Sayyaf !
lensaremaja.com– Diduga kelompok militan bersenjata Abu Sayyaf kembali melakukan aksi pembajakan dan juga penculikan anak buah kapal (ABK) warga negara Indonesia. Peristiwa ini telah menjadi perhatian serius oleh Panglina TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Menurut Jenderal Gatot,, ada seorang WNI yang telah tertembak dan saat ini berada di Malaysia. Sedangkan ada 4 orang yang di sandera. Dalam penculikan ini juga ada 6 orang yang silepaskan dan saat ini telah aman berada di Sabah (Malaysia).
Pihaknya juga mengungkapkan telah menyiapkan pasukan untuk melakukan tindakan tegas. Tindakan akan dilakukan mulai dari laut, darat sampai dengan hutan. Pihaknya juga menyatakan siap mengerahkan 2 kapal perang, yaitu KRI Badau dan KRI Slamet Riyadi untuk ke perbatasan menghadapi kelompok Abu Sayyaf ini.
Panglima TNI ini juga menyampaikan, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan PAnglima Angkatan Bersenjata Filipina dan Malaysia untuk melaksanakan patrol bersama yang terpadu. Hal ini dilakukan terkait dengan aksi p;embajakan dan penyanderaan yang dilakukan oleh kelompok Abu Sayyaf.
Dalam hal ini yang dilaksud adalah pihaknya akan melakukan pengawalan sampai dengan perbatasan atau Zona Ekonomi Eksklusif, setelah memasuki wilayah Filipina, akan menjadi tanggung jawab Filipina dan begitu pula ketika memasuki wilayah Malaysia.
Dan jika terjadi sesuatu ketika berada di Filipina dan Malaysia, maka pihak TNNI akan melakukan koordinasi. Dalam hal ini pihaknya berharap siapa yang dapat sampai lebiih cepat dapat melakukan tindakan untuk kesana. Hal ini terkait dengan aksi kelompok Abu Sayyaf yang bersenjata.
Ini merupakan perjanjian yang akan dibuat dan langkah-langkah yang segera akan diupayakan. Ia juga berharap untuk melakukan koordinasi secepat mungkin dangan Panglima Duraja Malaysia dan Filipina. Hal tersebut dikarenakan aksi Abu Sayyaf memang berada di 3 perbatasan negara.
Dan dalam hal ini pihaknya akan selalu berfikiran positif terhadap mereka, karena saat ini pun Filipina berencana melakukan operasi besar-besaran di Kepulauan Zulu.
baca juga : Berita Hari Ini : Kelompok Abu Sayyaf Ancam Penggal Sandera Ini Jika Tebusannya Tak Dipenuhi Hingga 25 April Nanti !