Nilai Rata-Rata Tahun 2016 Bagi Tingkat SMP Turun 3 Poin
Lensaremaja.com – Rata-rata nilai Ujian Nasional tahun 2016 ini untuk tingkap pendidikan SMP mengalami penurunan hingga 3 poin dari tahun kemarin , Penurunan yang terjadi pada nilai UN pada siswa SMP ini di karenakan Indeks Integritas UN yang sangat meningkat. Mendikbud Anies Baswedan mengutaran ini semua agar pendidikan tingkat SMP lebih di tingkatkan kembali untu UN yang akan datang di tahun mendatang.
Anies juga mengutarakan bahwa hasil UN SMP dalam konferensi pers berjudul Pemaparan Hasil Ujian Nasional SMP 2016 yang berada di kantornya, JL Jenderal Sudirman. Pada tahun 2016 ini UN diikuti sebanyak 4,3 juta siswa di 60 ribu SMP sederajat. Dan pada kegiatan UN tersebut ada sekitar 4,2 juta siswa yang melaksanakan UN dengan menggunakan media berbasis kertas dan juga pensil dan untuk siswa yang melaksanakan UN menggunakan media berbasis komputer (UNBK) ada sekitar 156 ribu.
Berdasarkan data Kemendikbud, pada tahun 2015 nilai rata-rata siswa SMP sebesar 62,18 persen, sedangkan pada tahun 2016 nilai rata-rata UN SMP senilai 58,57 persen atau turun 3,6 poin dari tahun lalu. Angka yang menurun tersebut menurut Anies karena ada sekolah yang mengalami peningkatan nilai Indeks Integritas UN (IIUN) sebanyak 72 persen.
Rinciannya sebanyak 21,16 persen sekolah yang memiliki nilai IIUN yang naik yang diikuti nilai UN yang meningkat. Serta sebanyak 50,96 persen sekolah yang memiliki IIUN (tingkat kejujurannya) naik tetapi nilai UN-nya turun. Kemudian ada 13,61 persen sekolah yang menggunakan kecurangan secara masif dan terstuktur dan 14,27 persen sekolah yang siswanya melakukan kecurangan secara individu.
Anies Baswedan juga mengutarakan dari semua IIUN tersebut terlihat ada sekitar 42 persen siswa Indonesia yang sebenarnya belum mencapai nilai standart yang di tetapkan oleh Badan Standart Nasional Pendidikan, yakni rata-rata yang di tentukan adalah minimal 5,5. Sementara siswa yang memiliki rata-rata di atas 85 ada sekitar 4,04 persen atau 168 ribu dan siswa yang memiliki rata-rata nilai 70 hingga 85 ada sekitar 837 ribu siswa.
Untuk daerah yang mengalami peningkatan dalan IIUN dan juga mendapat rata-rata tertinggi adalah daerah kota pelajar Yogyakarta yang pada tahun ini sementara memimpin dengan menjadi yang tertinggi dalam IIUN lalu di ikuti derah lainnya seperti DKI Jakarta, Bangka Belitung, Jawa Tengah, Jawa Barat, Bengkulu, dan Kepulauan Riau.
Untuk soal UN berikutnya di tahun yang mendatang akan lebih memfokuskan pada soal kemapuan dalam hal penalaran dan analisa, siswa di harapkan dapat mempelajari sesuai dengan kurikulum bukan hanya berpedoman pada kisis-kisi dari sekolah ata tempat mereka les saja. Dengan adanya IIUN ini, angka yang bisa di dapat akan dapat di jadikan untuk bahan evaluasi Kemendikbud kepada sekolah-sekolah untuk membina para guru dan siswanya di sekolahnya masing-masing.
Baca Juga : PPDB Online Surabaya Dilakukan Tanpa Tes !