Kisah Tekun Tukang Becak Naik Haji Karsim dan Ratimi yang Sisihkan Rp 5000 Setiap Hari Selama 13 Tahun !
Lensaremaja.com– Seorang tukang becak yakni yang bernama Suhada yang berusia 60 tahun warga RT 02 RW 09 Blok Katiasan, Kelurahan Harjamukti, Kota Cirebon kini terlihat sangat bahagia ketika dirinya terpilih untuk berangkat haji di tahun 2016.
Suhada sudah mendambakan hal ini yakni berangkat haji sejak usianya masih 40 tahun. Dia sudah berprofesi sebagai tukang becak sejak 15 tahun yang lalu yang kini bisa bernafas lega. Usahanya yang mengumpulkan uang ini telah membuahkan hasil.
Tukang becak naik haji ini telah menyisihkan Rp 5.000 sampai Rp 10.000 per hari untuk ditabung. Uang tersebut dia kumpulkan selama 12 tahun. Dia mengaku bahwa penghasilan dari profesi tukang becak ini mengaku bahwa pendapatan sehari paling besar adalah Rp 50.000. bahkan pernah tidak mendapatkan hasil sama sekali.
Dia berangkat mencari rezeki menarik becak dari pukul 09.00 WIB sampai pukul 14.00 WIB. Kemudian pada pukul 16.00 WIB dia berangkat lagi menarik becak hingga 18.00 WIB.
Dia mempunyai seorang istri dan satu anak. anaknya tersebut kini masih berusia 5 tahun juga harus berkerja keras untuk bisa terus memenuhi kebutuhan hidup sehari hari dan juga untuk menabnung berangkat haji.
Pada tahun 2011 yang lalu, Suhada telah mendaftarkan diri untuk berangkat Haji. Dia telah menunggu selama lima tahun untuk mendapatkan panggilan dan terpilih berangkat hai di tahun 2016. Suhada mengaku bahwa dirinya memang sempat dihampiri rasa kegelisahan karena masih juga belum dipanggil. Beberapa kali dirinya juga sempat mendatangi Kementerian Agama Kota Cirebon untuk menanyakan tentang keberangkatannya ini.
Kini Suhada telah memetik hasil dari jerih payahnya selama ini. Perjuangannya tidak berakhir sia-sia dnegan terpilihnya dia untuk berangkat haji. Suhada mengaku bahwa persiapan untuk berangkat haji ini sudah selesai semuanya dan tidak ada kendala masalah yang lainnya. Tukang becak naik haji ini memang perilaku yang patut kita contoh.
baca juga :