Harga Emas Hari Ini 12 November 2016 Anjlok Lagi Rp 4 Ribu Per Gram, Sentuh Level Terendah Dalam 5 Bulan Terakhir
Lensaremaja.com – Harga emas yang sebelumnya telah mengalami kenaikan untuk sekarang ini anjlok 3 persen pada posisi terendah dalam lima bulan karena aksi jual serta imbal hasil hasil obligasi yang fluktuatif, hal ini juga telah dipicu oleh spekulasi jika belanja untuk infrastruktur yang dilakukan olej Amerika Serikat (AS) dapat memicu inflasi.
Dilansir dari Reuters, Sabtu (12/11/16), untuk harga emas spot yang mengalami penurunan sebesar 3 persen pada US$ 1.222,38 per ounce. Sedangkan untuk emas berjangkan yang juga turun 3,3 perseb sehingga pada posisi US$ 1,224.30 per ounce.
Harga emas pada kinerja mingguna yang terendah pada bulan Juni 2013, walau sebelumnya logam mulia ini sempat mengalami kenaikan sebesar 5 persen pada hari Rabu, hal itu ketika hasil dari pemilihan bahwa Donald Trump yang terpilih menjadi presiden Amerika Serikat.
Sedangkan untuk harga perak yang mengalami kenaikan sebesar 6,5 persen menjadi US$ 17,34 per ounce, yang sebelumnya telah masuk pada posisi terendah di 7 Oktober pada US$ 17,15 per ounce. Sedangkan untuk Platinum yang telah mengalami penurunan sebasar 3,4 persen ke posisi US$ 939,24, setelah menyentuh angka terendah pada 24 Oktober di US$ 929,75.
“Aksi jual komoditas berbasis luas,” ujar pedagang di Eropa.
Sementara ini untuk dollar yang nilainya terbaik pada jalur minggu dalam setahun. Pasar juga telah menaruh untuk kenaikan suku bungan dari Federal Reserve untuk berlangsung lebih cepat lagi,
Wakil Gubernur The Fed Stanley Fischer mengungkapkan untuk prospek dalam pentumbunhan ekonomi muncul AS yang kuat bagi Fed, hal ini digunakan untuk peningkatan suku bunga yang akan dilakukan. Dan harga emas sangan terpengaruh dengan kenaikan tarif.
Disisi lain, untuk penjualan emas pada PT Aneka Tambang (Antam) hari ini telah mengalami penurunan sebesar Rp 4.000 per gramnya, sehingga dengan ini harga emas Antam padan penjualan Sabtu (12/11/16) berada di Rp 593.000 per gram.
Sedangkan untuk buy back atau penjualan kembali yang juga telah mengalami penurunan sebesar Rp 5.000 per gramnya, sehingga pada penjualan buy back ini berada pada Rp 525.000 per gram.