Berita Hari Ini: Hillary Clinton Menangkan Mayoritas Suara Rakyat AS, Kenapa Donald Trump yang Jadi Presiden ?
Lensaremaja.com – Dalam sebuah pengakuan kekalahannya dari Pilpres Amerika Serikat (AS) 2016, Hillary Clinton yang telah mengungkapkan untuk semua perempuan agar tidak kehilangan harapan, hingga diluar sana bahkan ada 62 juga orang yang meruapakan pendukungnya merasa terkejut, sedih, bahkan juga mungkin marah.
Hillary Clinton yang sebelumnya telah diharapkan oleh beberapa pihak untuk mencatat sejarah baru sebagai presiden AS perempuan yang pertama kali, sebenarnya dirinya sudh medapatkan dukungan dari mayoritas negara berjuluk Paman Sam.
Hal ini dapat diliha dari perhitungan yang telah dilakukan kepada mayoritas suara rakyat (popular vote), pada 15 November Hillary Clinton telah meraih suara 62.318.079 juta orang, sedangkan untuk calon presiden AS lainnya Donald Trump yang memperoleh 61.166.063 suara.
Walau perhitungan tersebut memang belum selesai dilakukukan, namun dari hasil sementara perhitunga suara tersebut menyatakan bahwa selisih yang yang terjadi cukup jauh, yaitu lebih dari 1 juta suara. Dengan ini presentase dari Hillary Clinton telah memimpin Trump dalam perolehan suara.
Akan tetapi, AS bukanlah negara yang telah menganut sisten pemilu langsung, sehingga dengan ini bagi capres yang telah mendapatkan popular vote masih belum bisa dinyatakan untuk menjadi presiden.
Hal ini karena untuk penentu dari Pilpres AS ini adalah dengan electoral college, yaitu sebuah lembaga konstitusional yang telah bertugas untuk melakukan pemilihan kepada presiden dan wakil presiden kedepannya.
Dan untuk anggota electoral collegeini adalah perwakilan dari negara bagian yang ada di AS. Tidak hanya itu, dan jumlah yang berbeda-beda pada setiap electoral college yang ada di negara bagian AS ini, hal ini tergantung pada jumlah populasi yang ada.
Sehingga dalam Pilpres AS 2016 ini, Donald Trump yang telah memetik kemanangan dari Hillary Clinton dari sejumlah swing state, seperti halnya Florida, North Carolina, dan Michigan dan jaga beberapa negara bagian lainnya yang telah memiliki popilasi yang tinggi.
Kemenangan Donald Trump dari Hillary Clinton ini juga telah mengubah “blu state” berbasis Demokrat menjadi “red state” berbasis Republik, seperti Pennsylvania dan Wisconsin. Dan Trump adalah salah satu presiden AS yang pertama kali yang telah memiliki atar belakang politikus atau militer yang telah mengumpulkan 290 electoral votes.
baca juga : Pemilu AS : Menang Di 2 Negara Bagian Krusial, Donald Trump Akan Kalahkan Hillary Clinton?