Berita Hari Ini: 3000 Warga Muslim Rohingya Diberikan Perlindungan Oleh China!
Lensaremaja.com – Sekitar ada enam bulan ini, negara bagian Rakhine di Myanmar yang telah dihuni oleh lebih dari satu juta orang yang meruapakan warga muslim Rohingya masih memanas. Ada beberapa informasi yang ada masih simpang siur dikarenakan beberapa media yang tidak diperbolehkan untuk masuk dalam kawasan tersebut.
Akan tetapi, menurut gambar yang telah diperoleh dari satelit baru, dari kelompok Human Rights Watch (HRW) yang telah memberikan sebuah infomasi adanya 820 rumah yang ada di desa-desa yang telah dihuni warga Rohingya ini rata dengan tanah.
Bangunan yang sebelumnya beridiri kokoh tersebut sekarang sudah tak nampak lagi, hal ini karena adanya penghancuran yang telah dilakukan dalam kurun waktu sekitar 10-18 November pada tahun ini.
Sebelumnya, pada 13 November HRW juga telah melaporkan adanya 430 bangunan milik warga Rohingya yang sudah hancur dengan melihatnya melalui satelit. Walau demikian, pemerintah yang telah membantah kalau pernghancuranyang telah terjadi bukan dari pihaknya.
Pertempuran yang terjadi antara milter Myanmar dan pemberontak juga telah merembet pada wilayah Tiongkok, sehingga dengan itu telah menyebabkan kerusakan kecil dan tidak adanya korban tewas dalam kejadian ini.
Pertempuran yang telah tejadi di Wanding yang telah merupakan wilayah perbatasan penting. Surat kabar Global Times melaporkan, bahwa ada kerusakan ringan yang telah terjadi pada sebuah gedung pemerintahan China.
Pada Senin lalu, Pemerintahan Luar Negeri China yang telah menyatakan adanya watu warga mereka yang telah mengalami luka, akan tetapi hal tersebut tidak adanya penjelasan lebih lanjut lagi terkait hal itu.
Pada sisi lain, Pemerintah Tiongkok mengatakan kalau telah memberikan sebuah perlindungan kepada 3.000 warga muslim Rohingya. Mereka yang telah melakukan pelarian diri akibat konflik yang terus memanas.
Dan ada sejumlah warhga Rohingya yang telah mengalami luka akibat adanya konflik yang telah terjadi, namun mereka sudah dibawa ke rumah sakit di Provinsi Yunnan untuk mendapatkan perawatan kepada lukanya.
“Otoritas China telah merespons dengan cepat dan menangani situasi dengan tepat,” ujar juru bicara Kedutaan Besar China di Myanmar, Pan Xuesong.
Sebelumnya China yang khawatir dengan adanya konflik akan merembet ke perbatasan. Sehingga dengan ini pihaknya telah melakukan penempatan pasukan dalam siaga tinggi, Pemrintah Tiongkok juga telah memberikan himbauan untuk semua pihak menahan diri.
baca juga :Berita Hari Ini: Kenapa Sebenarnya Myanmar Menindas Muslim Rohingya?