Bagaimana Jadinya Jika iPhone Nantinya Benar-benar Hanya Dibuat di Amerika Serikat?
Lensaremaja.com – Presiden baru Amerika Serikat, Donald Trump yang telah melakukan tawaran kepada Apple untuk segera melakukan pembangunan pabrik iPhone dinegera sendiri, hal ini tidak dilakukan para perusahaan gadget ini saja, namun juga beberapa perusahaan gadget lainnya.
Banyak dari pakar industry yang mengatakan memindakan sarana produksi Apple dari China ke AS dan melakukan pembanggunan yang akan dimulai dari nol, sehingga dengan ini diperkirakan tidak praktis dan tidak akan menguntungkan cara ekonomi.
Hal tersebut lantara perusahaan yang telah mengeluarkan produk iPhone ini sudah mengalami ketergantungan pada rantai supli yang saat ini sudah bersar, dan juga infrastruktur dai pabrik yang terbilang sudah sangat solid di Shenzen, China.
“Soal geografi itu penting. Di Shenzen, jika kamu butuh sebuah komponen selangka apapun, kamu bisa sedikitnya menemukan 10 pemasok dalam satu hari,” sebut Seungjin Whang, profesor di Stanford Business School.
“Saat ini rantai suplai untuk membuat perangkat elektronik konsumen dalam jumlah besar tidak eksis di AS. Pembangunannya di AS mungkin tidak akan terjadi dalam waktu dekat,” kata Tim Wilson dari perusahaan venture capital Artiman.
Jika perusahaan yang telah memproduksi iPhone akan melakukan pembangunan pabrik di AS. Maka untuk waktu dan upaya dalam melakukan hal tersebut akan berdampak pada pelemahan dari produk Aplle itu sendiri.
Sehingga dengan ini, akan sangat menguntungkan para rivalnya dalam hal pemasarannya. Khusunya dari vendor yang berasal dari China dan Korea Selatan yang akan melakukan penghajaran pada iPhone dan beberapa gadget Apple lainnya.
Ditambahlagi harga dari iPhone made in America yang dipastikan akan lebih tinggi dari pada buatan dari China. Hal ini terpengaruh dari ongkos buruh dan beberapa biaya lainnya yang terbilang sangatlah tinggi. Produksi iPhone yang telah dibuat di AS akan menambahkan biaya USD 30 hingga USD 40.
“Bisa saja memang Apple melakukan perakitan dalam jumlah terbatas di AS. Kupikir tidak mungkin memindahkan produksi ratusan juta iPhone ke AS, setidaknya tidak bisa melakukannya dalam harga yang kompetitif,” ujar Jason Dedric dari Syracuse University’s School of Information Studies.
baca juga :Penjualan iPhone 7 Di Cina Melemah Jika Dibandingkan Dengan Oppo !