Berita Hari Ini: Belum Ada Lonjakan Penarikan Uang Menjelang Ancaman Rush Money 25 November !
Lensaremaja.com – Menjelang adanya aksi rush money atau acaman untuk penarikan uang tunai yang dilakukan bersama pada 25 November yang sudah beredar di media sosial pada dua pekan terakhir. Dari beberapa bank yang mengungkapkan adanya penarikan untuk dana tunai masih dalam kondisi normal.
#RushMoney2511 yang telah merupakan acaman dari beberapa pihak yang terkait dengan kasus Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, hal ini untuk menuntut proses hukum yang berjalan mengenai kasus dugaan penistaan agama.
Sebelumnya, Ahok yang sudah ditetapkan oleh pihak dari kepolisian sebagai tersangkan dalam kasu tersebut, namun hal ini tampaknya tetap tidak membuat puas beberapa pihak. Mereka menuntut untuk melakukan penahanan Ahok dengan adanya kasus ini.
“Sejauh ini, Belum adan (rush money). Semua Normal. Kami monitor secara seksama volume penarikan selama beberapa minggu terakhir, sejauh ini aman,” ugkap Direktur Utama Bank Permata Roy A. Arfandy, Kamis (24/11/16).
Sedangkan, Direktur Utama Bank OCBC NISP, Parwati Surjaudaja mengatakan, tidak adanya penarikan uang yang telah dilakukan dalam jumlah besar hingga pada saat ini yang telah dilakukan secara bersama-sama.
Sehingga, dengan ini dia menilai, untuk tidak terlalu khawatir dengan adanya isu rush money yang akan dilakikan oleh beberapa pihak. Akan tetapi, pihaknya tetap melakukan persiapan terkait dengan isu tersebut.
“Namun untuk berjaga-jaga, kami akan menyiapkan uang tunai ekstra apa bila memang diperlukan,” pungkasnya.
Kartika Wirjoatmodjo, selaku Ketua Perhimpunan Bank-Bank Nasional (Perbanas) mengungkapkan, Industri perbankan nasional yang saat ini masih melalui berbagai tantangan, hal ini karena adanya dampak dari perlambatan ekonomi global.
Sehingga degan itu, menurutnya telah melakukan pelemahan kepada permintaan kredit dalam dunia usaha. Oleh karena itu, pihaknya berharap untuk tidak meperparah dengan adanya isu rush money yang akan memperparah perekonomian nasional.
Kerena hal tersebut sangatlah memiliki peran yang sangat besar bagi sejumlah masyarakat yang ada di Indonesia untuk kemakmurannya. Tika juga menilai, isu rush money ini adalah sarat dalam kepentingan politik jelang Pilkada yang akan dilakukan.
“Sebenarnya, politik dan ekonomi itu saling berhubungan. Namun politik yang lebih santun dan sehat pasti bisa lebih menjaga iklim investasi. Iklim yang membaik pasti akan menjaga iklim investasi,” katanya.
baca juga :Berita Hari Ini: 70 Akun FB dan Twitter ini Ajak Masyarakat Untuk Tarik Dana Massal, Rush Money?