Pandang Masalah Di Rohingya, Malaysia Pertanyakan Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi !
Lensaremaja.com – Pemerintah Malaysia yang masih mempertanyakan sebuah penghargaan nobel perdamaian, diketahui nobel perdamaian tersebut telah diterima oleh Myanmar, Aung San Suu Kyi, yang hingga saat ini masih dipegangnya.
Terkait dengan hal tersebut, kekerasan yang masih tetap terjadi di Myanmar yang telah menimpa komunitas Rohingya. Pihak dari permerintah Malaysia ini meminta untuk sebaiknya menarik penghargaan yang telah diberikan tersebut.
“Hal ini akan dibahas pada pertemuan 4 Desember nanti yang akan dihadiri Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak. Seharusnya hadiah nobel perdamaian itu ditarik,” ujar Wakil PM Malaysia, Ahmad Zahid, Senin (28/11/16).
Menurut peraturan yang sudah dicantumkan dan berlaku pada saat ini, satu negara yang tidak diperbolehkan untuk ikut campur dalam urusan yang terjadi dalam negeri pada negera lainnya.
Akan tetapi, menerut Ahmad, kekerasan yang telah terjadi kepada sekelompok warga Rohingya ini telah menyangkut banyak orang. Sehingga dengan ini pada pertemuan kabinet yang telah melakukan pengeluaran surat keputusan protes terhadap kedutaan besar Myanmar yang berada di Kuala Lumpur.
“Pertemuan kabinet telah memutuskan untuk mengirim surat protes ke Kedutaan Besar Myanmar di Kuala Lumpur. Kami ingin memberitahu bahwa Malaysia ingin Myanmar peduli dengan Rohingya,” tambahnya.
Pihaknya yang mengatakan, kalau sangat prihatin kepada warga Rohingya yang telah menerima siksaan, dan penyiksaan tersebut telah dilakukan di wilayah yang berada di Rakhine State.
Ahmad yang juga telah melakukan desakan kepada seluruh warga Malaysia untuk memberikan bantuan dana kepada warga Rohingya, yang telah terkena musibah dengan adanya aksi kekerasan tersebut.
“Kami mengesampingkan perbedaan politik kita dan sebagai Muslim kita berkumpul untuk mengungkapkan keprihatinan kami,” ungkapnya lagi.
Pertemuan yang akan dilakukan pada 4 Desember mendatang, akan diperkirakan menjadi pertemuan yang cukup besar dalam pembahasan kasus Rohingya. Sebelumnya di Kuala Lumpur juga telah mengadakan protes kecil yang ditujukan ke Myanmar.
Tak cuma itu, di Indonesia juga telah melakukan aksi unjuk rasa yang telah dilakukan selama tiga hari secara berturut-turut. Para demonstran yang telah meminta kepada Myanmar untuk melakukan penghentian kekerasan yang terjadi pada warga Rohingya.
Aksi tersebut dilakukan di depan gedung Kedutaan Besar Myanmar di Jakarta, dan selanjutnya dilakukan di kantor perwakilan PBB. Mereka yang telah meminta untuk dunia Internasional, terutama pada PBB dan ASEAN untuk menghentikan kekerasan yang telah terjadi di wilayah Rakhine ini.
baca juga :Belum Ada Tindakan, Aung San Suu Kyi Sengaja legimitasi Genosida Muslim Rohingya?