Ribuan Warga Di Aleppo Mulai Dievakuasi di Berbagai Kawasan Pemberontak Lain !
Lensaremaja.com – Upaya evakuasi telah dilakukan kepada warga sipil dan pemberontak dari Aleppo, yang telah memasuki hari kedua yang sebelumnya telah melakukan evakuasi sebanyak 3.000 orang dengan menggunakan bus dan ambulans.
Evakuasi dilakukan dari kantong wilayah yang masih jadi penguasaan pemberontak di Aleppo yang masih dikepung, akan tetapi, pada saat ini situasi masih belum menentu sehingga dilakukan pengevakuasian kepada warga.
Komite Internasional Palang Merah (ICRC) mengungkapkan, upaya dalam melakukan evakuasi kepada para warga dan pemberontak ini membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga akan terus dilakukan dalam beberapa hari ini.
Pada pekan ini, banyak pasukan pemerintah yang telah mendapatkan dukungan dari sekutunya Rusia, telah melakukan pengambilan alih beberapa wilayah yang hampir semuanya, pada sebelumnya wilayah tersebut telah dikuasai oleh pemberontak Aleppo.
Dengan penguasaan yang hampir sepenuhnya dilakukan kepada wilayah tersebut, adalah salah satu kemenangan yang telah diraih oleh Presiden Suriah Bashar al-Assad. Ia mengatakan kegembiaraan yang tengah dirasakan atas ‘pembebasan’ Aleppo ini dan mengatakan sedang menuliskan suatu sejarah yang sedang dituliskan mengenai hal ini.
Evakuasi yang dilakukan kepada warga sipil, pemberontak dan keluarga mereka diperkirakan akan berlangsung pada Rabu. Namun, gencatan senjata yang sebelumnya sudah disepakati ini telah runtuh.
“Sekitar 3.000 warga sipil dan lebih dari 40 orang yang terluka, termasuk anak-anak, dibawa keluar,” kata kepala ICRC di Suriah, Marianne Gasser, setelah dua konvoi pergi.
“Tidak ada yang tahu berapa banyak orang yang masih berada di timur, dan evakuasi bisa berlangsung berhari-hari,” tambahnya.
Para pengungsi juga sudah dilakukan pemindahan ke daerah yang jadi penguasa pemberontak ndi provinsi Idlib berada di tetangga. Sementara itu Menteri Luar Negeri AS John Kerry menilai, pemimpin Suriah melakukan ‘hal yang tidak beda dari pembantian’ tengah dilakukan di Aleppo dan melakukan desakan kepada mereka untuk melakukan perundingan untuk perdamaian di Jenewa.
“Satu-satunya pertanyaan yang tersisa adalah apakah rezim Suriah, dengan dukungan Rusia, bersedia untuk pergi ke Jenewa dan bersiap untuk berunding secara konstruktif, dan apakah mereka bersedia atau tidak menghentikan pembantaian rakyat mereka sendiri,” ungkap di Washington.
Pada saat proses evakuasi, seorang pejabat layanan ambulans di Aleppo timur mengungkapkan, bahwa ada serangan kepada konvoi ambulans yang mengakibatkan tiga orang mengalami luka-luka. Ambulans tersebut telah membawa para pengunsi ke provinsi Idlib yang menjadi tetangga.
Hal ini karena sebagian wilayahnya yang telah dikuasai oleh aliansi pemberontak yang sangat kuat yang dari kelompok jihad Jabhat Fateh al-Sham. Bus telah meninggalkan Aleppo melalui jalur distrik Ramousseh yang sekarang dikuasai pemerintah untuk menuju beberapa kota terdekat yang telah dikuasai oleh pemberontak dari Khan Touman dan Khan al-Asal.
baca juga : Berita Hari Ini: ISIS Di Asia Tenggara Bakalan Meluas dan Semakin Besar?